KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia jatuh pada Sabtu pagi, memperpanjang kerugian hari sebelumnya, setelah Federal Reserve menunjukkan keraguannya tentang kekuatan ekonomi global sehingga bank sentral AS itu menunda kenaikan suku bunganya. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate WTI) untuk pengiriman Oktober turun 2,22 dolar AS menjadi berakhir di 44,68 dolar AS per barel dari penutupan Kamis di New York Mercantile Exchange. Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November kehilangan 1,61 dolar AS menjadi 47,47 dolar AS per barel di perdagangan London. Federal Reserve mempertahankan suku bunga utamanya tetap mendekati nol pada Kamis, mengutip kekhawatiran tentang bagaimana pelambatan di Tiongkok akan memukul ekonomi Amerika Serikat. "Tiongkok membebani sisi permintaan. Segala sesuatu yang negatif dari Tiongkok bahkan lebih bearish daripada saya," kata James Williams dari WTRG Economics. "Kami masih di pasar yang kelebihan pasokan sedikitnya 1,5 juta barel per hari." Harga minyak berada di bawah tekanan karena pernyataan The Fed menunjukkan ekonomi global lemah dan inflasi yang rendah. Harga minyak telah melonjak pada Rabu setelah Departemen Energi AS mengungkapkan penurunan 2,1 juta barel dalam persediaan, memicu harapan peningkatan permintaan di ekonomi terbesar dunia itu. "Dalam kasus minyak, ekspektasi penurunan produksi AS seharusnya secara teori akan membantu mendukung harga, sekalipun pergerakan naik besar tampaknya tidak mungkin di masa mendatang," kata Fawad Razaqzada, analis di kelompok perdagangan Capital Gain. Sementara itu, perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat bahwa jumlah rig minyak turun untuk pekan kedelapan, sehingga jumlah rig yang beroperasi di AS menjadi 644 rig. Menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 2,1 juta barel menjadi 455,9 juta barel, 93,6 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, turun 1,9 juta barel menjadi 54,5 juta barel. Sementara itu, produksi minyak mentah AS turun 18.000 barel menjadi 9,117 juta barel per hari pada minggu itu, demikian seperti dikutip dari AFP dan Xinhua.
21 September 2015
Emas naik tajam setelah Fed pertahankan suku bunga
September 21, 2015
Loco Gold
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup naik tajam pada Sabtu pagi, menyusul keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah sehari sebelumnya. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 20,8 dolar AS, atau 1,86 persen, menjadi menetap di 1.137,8 dolar AS per ounce. Setelah pertemuan kebijakan dua hari, Federal Reserve AS pada Kamis sore mengumumkan akan mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek tidak berubah mendekati nol, tingkat terendah secara historis, di tengah kekhawatiran tentang ekonomi global yang lemah, inflasi AS yang rendah dan gejolak baru-baru ini pasar keuangan. Dolar AS turun tajam menyusul pengumuman The Fed, sementara emas bereaksi sangat positif. Para analis mencatat emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS dapat menjadi positif untuk komoditas termasuk emas, yang dihargakan dalam dolar AS karena membuat mereka lebih murah bagi investor non-dolar. Untuk minggu ini, emas untuk pengiriman Desember melihat keuntungan lebih dari tiga persen. Di antara logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 17,9 sen, atau 1,19 persen, menjadi ditutup pada 15,163 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 16 dolar, atau 1,65 persen, menjadi ditutup pada 984,4 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Dolar AS berbalik menguat setelah keputusan Fed
September 21, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Sabtu pagi, sehari setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunganya tidak berubah, karena kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan global menekan pasar. Bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol pada Kamis, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Dengan tidak ada data ekonomi utama yang akan keluar pada Jumat, para pedagang masih mencerna pernyataan The Fed setelah pertemuan tersebut. "Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat sedikit menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan turun lebih lanjut terhadap inflasi dalam waktu dekat," kata pernyataan itu. Namun demikian, sebagian besar pejabat The Fed, masih memperkirakan kenaikan suku bunga pertamanya dalam sembilan tahun terakhir pada tahun ini, Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada konferensi pers Kamis, mencatat bahwa 13 dari 17 anggota Dewan Federal Reserve dan presiden Federal Reserve Bank mencari sebuah langkah dalam tahun ini. Sementara itu, beberapa analis berpikir bahwa kekhawatiran tentang pertumbuhan global mengatur nada setelah The Fed menunda normalisasi kebijakan moneter. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,30 persen di 94,832 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1351 dolar AS dari 1,1405 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5553 dolar AS dari 1,5626 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7218 dolar AS dari 0,7270 dolar. Dolar AS dibeli 119,83 yen Jepang, lebih rendah dari 120,16 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9642 franc Swiss dari 0,9618 franc, dan naik menjadi 1,3171 dolar Kanada dari 1,3086 dolar Kanada, demikian Xinhua.
Indeks Hang Seng naik setelah Fed pertahankan suku bunga
September 21, 2015
Hangseng
KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong tercatat menjadi salah satu pasar Asia yang naik pada Jumat, karena para pedagang menyambut baik keputusan Federal Reserve mempertahankan suku bunganya pada rekor terendah. Sementara itu, di Tiongkok daratan, bursa saham Shanghai mengakhiri pekan yang fluktuatif pada catatan positif. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menambahkan 0,30 persen, atau 66,20 poin, menjadi ditutup pada 21.920,83. Indeks komposit Shanghai meningkat 0,38 persen, atau 11,86 poin, menjadi berakhir di 3.097,92. Namun, kehilangan 3,20 persen selama seminggu. Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, naik 1,25 persen atau 20,68 poin, menjadi 1.679,10. Indeks jatuh 5,74 persen untuk minggu ini, demikian AFP melaporkan.
Langganan:
Postingan (Atom)