Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

10 Desember 2014

Dolar AS melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya Rabu pagi WIB meski data ekonomi Amerika Serikat secara keseluruhan positif. Stok kulakan AS naik 0,4 persen pada Oktober atau lebih baik dari ekspektasi pasar, lapor Departemen Perdagangan AS seperti dikutip Xinhua. Indeks Optimisme Usaha Kecil AS naik dua poin menjadi 98,1 pada Desember, mendekati rata-rata historis sebelum resesi besar, kata Federasi Nasional Bisnis Independen. Selain itu, 4,834 juta lowongan kerjapada hari kerja terakhir Oktober hanya sedikit lebih tinggi dari 4,685 juta pada September, lapor Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi 1,2374 dolar dari 1,2329 dolar di sesi sebelumnya, dan poundsterling melemah menjadi 1,5662 dolar dari 1,5670 dolar. Dolar Australia juga melemah menjadi 0,8303 dolar dari 0,8304 dolar. Sebaliknya, dolar AS dibeli pada 119,49 yen Jepang atau lebih rendah dari 120,43 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,9712 franc Swiss dari 0,9751 franc Swiss, dan juga melemah menjadi 1,1439 dolar Kanada dari 1,1462 dolar Kanada.

Pasar saham utama Eropa dibuka melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Pasar-pasar saham utama Eropa melemah pada awal perdagangan, Selasa, menyusul kerugian besar di Asia karena harga minyak mencapai terendah baru lima tahun. Xinhua melaporkan, indeks acuan FTSE 100 di London turun 0,56 persen menjadi 6.634,69 poin. Indeks DAX 30 di Frankfurt turun 1,1 persen menjadi 9.904,58 poin dan indeks CAC 40 di Paris merosot 0,98 persen menjadi 4.332,73 poin dibandingkan dengan penutupan Senin.

Saham Hong Kong turun setelah menguat tiga hari

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Hong Kong merosot 2,34 persen pada Selasa karena aksi ambil untung setelah menguat dalam tiga hari, dengan penurunan di bursa daratan mendorong aksi jual. Indeks Hang Seng ditutup melemah 561,84 poin menjadi 23.485,83 dengan nilai transaksi sebesar 144,19 miliar dolar Hong Kong (18,61 miliar dolar AS). Saham Shanghai ditutup turun 5,43 persen, atau 163,99 poin pada 2.856,27 dengan rekor transaksi 793,4 miliar yuan (128,2 miliar dolar AS). Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 31 Agustus 2009, ketika indeks jatuh 6,74 persen. Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, jatuh 4,31 persen atau 63,26 poin, menjadi 1.403,39 dengan nilai transaksi 450,5 miliar yuan, demikian Xinhua.

Rupiah menguat tipis ke 12.300 per dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURESNilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin sore, menguat 55 poin menjadi 12.300 per dolar AS dari 12.355 per dolar AS."Sebagian pelaku pasar uang diperkirakan sedang mengambil posisi ambil untung dengan melepas dolar AS setelah mengalami penguatan cukup tinggi, kondisi itu membuat rupiah kembali berada di area positif," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa.Kendati demikian, menurut dia, penguatan rupiah diperkirakan hanya berjangka pendek di tengah sentimen negatif yang menyelimuti di dalam negeri seperti menurunnya cadangan devisa Indonesia menjadi 111,14 miliar dolar AS per akhir November 2014 dari 111,97 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya.Selain itu, lanjut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 yang dipangkas oleh Bank Dunia menjadi 5,2 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 5,6 persen juga akan membayangi laju rupiah kedepannya.Di sisi lain, Rully Nova mengatakan bahwa ekspektasi inflasi yang masih tinggi ke depannya akibat dampak dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih membayangi rupiah."Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menaikan suku bunga acuan (BI rate) untuk menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi sehingga rupiah bisa bergerak stabil," katanya.Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa Bank Indonesia cukup aktif melakukan intervensi di tengah kondisi kurs rupiah yang cenderung berada dalam area tekanan."Bank Indonesia menyatakan terus melakukan intervensi di pasar valas dan terlihat bahwa intensitasnya semakin besar dari periode normal, kondisi itu membuat rupiah naik," katanya.Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 12.347, menguat dibanding sebelumnya yang 12.252 per dolar AS.