Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Mei 2019

Ancaman Perang Dagang Babat Habis Wall Street


PT. KONTAK PERKASA FUTURES -  Indeks-indeks acuan Wall Street terjun bebas, Selasa (7/5/2019), setelah pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi sinyal bahwa kenaikan bea impor bagi produk-produk China akan benar-benar terjadi akhir pekan ini.

Kabar itu membuat kecewa para investor yang berharap bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump itu hanyalah sebuah taktik negosiasi.

Dow Jones Industrial Average anjlok 1,79%, S&P 500 rontok 1,65%, dan Nasdaq Composite terjun bebas 1,96% di akhir perdagangan. Ini adalah pelemahan Dow Jones terdalam sejak 3 Januari lalu.


Saham-saham perusahaan yang sangat bergantung pada perdagangan internasional terbabat habis. Saham Caterpillar amblas 2,26% sementara saham Boeing rontok 3,87%.

Saham-saham perusahaan pembuat chip yang rentan terhadap pembalasan bea impor dari China ikut kena getahnya. Nvidia anjlok 3,75% sementara Apple juga rontok 2,7%, dilansir dari CNBC International.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan menaikkan bea masuk terhadap impor China mulai Jumat ini. Pernyataannya itu muncul setelah Trump mengatakan akan menaikkan bea impor terhadap China menjadi 25% dari 10% yang dikenakan saat ini.

Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan bea impor baru sebesar 25% terhadap produk China lainnya senilai US$325 miliar dalam waktu dekat.

Ancaman pengenaan tarif itu bila benar-benar dilakukan akan berisiko dibalas oleh China.

Komentar Lighthizer itu menaikkan kemungkinan diwujudkannya ancaman kenaikan tarif impor itu, kata ahli strategi UBS, Keith Parker, dalam sebuah catatan riset. Perang dagang dapat memangkas pertumbuhan global sebanyak 45 basis poin sementara pertumbuhan ekonomi China akan terpukul antara 1,2% sampai 1,5%. (prm)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190508062120-17-71113/ancaman-perang-dagang-babat-habis-wall-street