
04 Juni 2014
Wall Street melemah jelang pertemuan ECB dan laporan pekerjaan AS
Juni 04, 2014
News Market

Pasar saham utama Eropa berakhir turun
Juni 04, 2014
News Market
Pasar-pasar saham
utama Eropa ditutup melemah pada Selasa, dengan indeks FTSE 100
perusahaan utama di London turun 0,41 persen menjadi 6.836,30 poin.
Indeks DAX 30 di Frankfurt merosot 0,31 persen menjadi berakhir
pada 9.919,74 poin, dan indeks CAC 40 di Paris ditutup turun 0,27 persen
menjadi 4.503,69 poin, demikian AFP.
Kementan kirim 12 peternak sapi ke Selandia Baru curi ilmu
Juni 04, 2014
News Market
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Fonterra
Brands Indonesia kembali mengadakan program beasiswa pelatihan bagi para
peternak dan petugas sapi perah di Indonesia. Direktur Budidaya
Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Fauzi Tuthan
mengatakan program ini bertujuan mengajarkan praktik pengelolaan terbaik
di industri susu di mana mencakup sejumlah bidang termasuk peningkatan
produksi dan produktifitas ternak, pemberian pakan baik, penanganan
kesehatan hewan dan peningkatan kualitas susu. Dalam program ini,
Kementan mengirim 12 peserta ke Selandia Baru untuk belajar mengenai
peternakan sapi perah. "Ini memberikan kesempatan kepada para
peternak untuk meningkatkan kemampuan peternak dan petugas peternakan
sapi perah untuk membangun industri susu di Indonesia," ujarnya dalam
konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu
(4/6). Program ini telah memilih 9 peternak sapi perah dan 3 petugas lapangan untuk mengikuti tahapan dari program selama 12 minggu. Presiden
Direktur Fonterra Brands Indonesia Paul Richards mengatakan bahwa
Indonesia merupakan bagian penting bagi industri perdagangan susu
Selandia Baru selama lebih dari 30 tahun. Pasalnya, banyak produk susu
dari negara tersebut dipasarkan ke perusahaan-perusahaan Indonesia. "Dengan
ini, kami dapat mewujudkan makna train the trainer. Kami berharap dapat
membekali peternak sapi perah lokal dengan keahlian yang dibutuhkan
untuk menghadapi permintaan industri susu yang semakin berkembang,"
tutupnya.
80 Persen pasokan susu Indonesia dikuasai asing
Juni 04, 2014
News Market
Indonesia hingga saat ini belum berdikari memenuhi kebutuhan susu
nasional. Pasalnya, kemampuan produksi peternak sapi lokal belum mampu
memenuhi konsumsi susu masyarakat Indonesia. Direktur Budidaya
Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Fauzi Tuthan
mengatakan kebutuhan susu dalam negeri masih saat ini didominasi impor.
Tercatat sebanyak 80 persen susu dalam negeri berasal dari impor. "Jadi
konsumsi susu kita saat ini mencapai 3 juta ton per tahun dan sekitar
1,8 juta-2 juta ton diantaranya berasal dari impor, jadi 80 persen itu
berasal impor," ujar Fauzi di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan,
Rabu (4/6). Keterbatasan produksi susu dari dalam negeri terjadi
karena belum maksimalnya hasil susu dari setiap sapi perah milik
peternak. Satu ekor sapi di Indonesia hanya mampu menghasilkan susu
10-12 liter per hari. "Anak sapinya pun tidak tumbuh dengan maksimal sehingga kebanyak hanya berujung di pemotongan," tegasnya. Selain
itu, Fauzi mengakui sentra peternakan sapi perah di Indonesia masih
sangat sedikit. Saat ini sentra sapi perah hampir 95 persen hanya
terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Untuk menambah jumlah sentra ini
memang butuh kerja keras. Kita ingin pada 2020, paling tidak 50 persen
kebutuhan susu nasional bisa dipasok dari dalam negeri karena pada 2020
diperkirakan konsumsi susu mencapai 20 liter per kapita per tahun dan
2025 mencapai 30 liter per kapita per tahun." Fauzi berjanji,
pihaknya akan terus melakukan upaya pembinaan untuk memperbaiki
menagemen, kualitas dan kuantitas dari produksi susu sehingga setiap
sapi perah mampu memproduksi susu sampai 20 liter per hari per ekor. "Kita
juga kerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan PT Perkebunan Nasional
untuk memanfaatkan lahan mereka yang tidak terpakai untuk tanam pakan
ternak," tutupnya.
Langganan:
Postingan (Atom)