Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

31 Oktober 2014

Harga emas jatuh di bawah 1.200 dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Jumat pagi, karena saham-saham dan dolar AS naik setelah Federal Reserve menyuarakan kepercayaan pemulihan dalam ekonomi AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember jatuh 26,3 dolar AS, atau 2,15 persen, menjadi menetap di 1.198,6 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Pernyataan Fed yang dirilis pada Rabu menunjukkan optimisme tak terduga atas ekonomi AS dengan mengatakan target inflasi dan pengurangan pengangguran berada di jalurnya, meskipun ekonomi global mengalami perlambatan. Para pengamat mengatakan keputusan Fed untuk mengakhiri program stimulus pelonggaran kuantitatif (QE) yang dimulai pada akhir 2008 sesuai dengan perkiraan, tetapi komentar Fed tampak lemah di pasar tenaga kerja. Pernyataan kebijakan sebelumnya telah menyebut "rendahnya penggunaan sumber daya tenaga kerja yang signifikan," sedangkan pernyataan Rabu menghilangkan kata "signifikan." Pernyataan Fed, ditambah dengan data pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga yang positif pada Kamis, mendorong saham-saham AS dan dolar lebih tinggi, sehingga menguarangi permintaan untuk logam mulia sebagai aset "safe haven". Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 84,4 sen, atau 4,89 persen, menjadi ditutup pada 16,42 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 23,3 dolar AS, atau 1,84 persen, menjadi ditutup pada 1.245,9 dolar AS per ounce. (A026)

Dolar AS menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, setelah laporan produk domestik bruto (PDB) riil AS pada kuartal ketiga tumbuh lebih besar dari yang diperkirakan. Hal itu memperkuat spekulasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga utamanya lebih awal dari perkiraan, mengingat momentum kenaikan ekonomi, lapor Xinhua. PDB riil AS bertumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,5 persen di kuartal ketiga tahun ini, menurut estimasi awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Kamis, mengalahkan estimasi para analis untuk pertumbuhan tiga persen. Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 25 Oktober naik 3.000 menjadi 287.000, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis. Angka tersebut secara historis tetap pada tingkat rendah, menunjukkan pasar tenaga kerja membaik. Data ekonomi positif konsisten dengan keputusan Fed untuk mengakhiri program stimulus pembelian aset enam tahun sehari sebelumnya, membuktikan sudut pandang bank sentral bahwa ekonomi AS terus tumbuh pada kecepatan "moderat" dan bahwa "kondisi pasar tenaga kerja terus agak membaik, dengan kenaikan lapangan pekerjaan yang mantap dan tingkat pengangguran lebih rendah". Meskipun Fed pada Rabu mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan suku bunga untuk "waktu yang cukup" setelah berakhirnya program pembelian aset, investor masih terhibur oleh keseluruhan nada optimis The Fed tentang ekonomi dan lebih menjamin kenaikan suku bunga pada pertengahan 2015. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2612 dolar dari 1,2646 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6002 dolar dari 1,6022 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8837 dolar dari 0,8805 dolar. Dolar dibeli 109,34 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,79 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 0,9562 franc Swiss dari 0,9536 franc Swiss, dan bergerak turun ke 1,1193 dolar Kanada dari 1,1197 dolar Kanada.

Wall Street naik setelah PDB AS tumbuh lebih kuat

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Jumat pagi, setelah data menunjukkan ekonomi AS pada kuartal ketiga tumbuh lebih kuat dari yang diperkirakan. Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 221,11 poin, atau 1,30 persen, menjadi 17.195,42. Indeks S&P 500 naik 12,35 poin, atau 0,62 persen, menjadi 1.994,65 dan indeks komposit Nasdaq bertambah 16,91 poin, atau 0,37 persen, menjadi 4.566,14, lapor Xinhua. Produk domestik bruto (PDB) riil AS naik pada tingkat tahunan sebesar 3,5 persen di kuartal ketiga, menurut estimasi awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, Kamis, mengalahkan estimasi para analis untuk pertumbuhan 3,0 persen. Data positif itu datang satu hari setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk mengakhiri pelonggaran kuantitatif (QE) putaran ketiga, karena bank sentral AS melihat perekonomian sedang membaik di jalurnya dari krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa. Pejabat Fed akan merasa "dibenarkan" tentang keputusan mereka untuk tidak mundur dari sikap "hawkish" mereka dalam pernyataan Rabu (29/10), kata Christopher Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan risetnya pada Kamis. Dengan berakhirnya QE, perhatian investor sekarang bergeser ke waktu kenaikan suku bunga utama pertama The Fed. Data lain menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 25 Oktober naik tipis 3.000 menjadi 287.000, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis. Angka terbaru secara historis tetap pada tingkat rendah, menunjukkan perbaikan berkelanjutan dari pasar tenaga kerja. Laba perusahaan yang menggembirakan juga memberikan beberapa goncangan kenaikan bagi pasar, mengangkat ketiga indeks utama ke wilayah positif hingga bel penutupan dari pembukaan yang bervariasi. Saham Visa melonjak 10,24 persen menjadi ditutup pada 236,65 dolar AS, menjadi "top gainer" di antara komponen Dow, karena perusahaan kartu kredit dan kartu debit terbesar dunia itu membukukan hasil kuartal ketiga yang lebih kuat dari perkiraan dan mengumumkan program pembelian kembali saham baru lima miliar dolar AS. MasterCard mengatakan Kamis pagi bahwa laba bersih kuartal ketiganya tumbuh 15 persen dari tahun lalu menjadi satu miliar dolar AS, sementara pendapatan bersihnya meningkat 13 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS, keduanya di atas perkiraan pasar. Saham MasterCard naik 9,40 persen menjadi ditutup pada 83,13 dolar AS per saham. Setelah bel penutupan, LinkedIn mengatakan rugi bersih kuartal ketiganya melebar. Tetapi laba yang disesuaikan jaringan sosial profesional dan pendapatan untuk kuartal itu masih melampaui perkiraan pasar. Saham LinkedIn naik di perdagangan "after-hours". Jaringan kedai kopi Starbucks membukukan laba kuartalan sesuai dengan harapan, sedangkan pendapatannya sedikit di bawah perkiraan. (A026)

Harga Emas Kehilangan Kemilau Gara-gara The Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas turun hampir 1,5 persen pada Kamis pagi di tengah kegelisahan investor usai pernyataan Federal Reserve (The Fed) AS yang segera mengakhiri stimulusprogram pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar pada 2015. Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi US$ 1.210,20 per ouncesetelah sempat menyentuh level terendah dalam tiga minggu US$ 1.208,26 per ounceSebelum pengumuman Fed, harga emas berjangka AS COMEX stabil di US$ 1.224,90 per ounce,dengan volume di bawah rata-rata 30-hari. The Federal Reserve pada Rabu mengeluarkan pernyataan akan mengakhiri program pembelian obligasi bulanan. Ini mengisyaratkan keyakinan pemulihan ekonomi AS akan tetap di jalur meskipuntanda-tanda perlambatan pada perekonomian global.  Pengamat pasar mengatakan pernyataan Federal Open Market Committee terbaru menyarankanBank Sentral AS bisa menaikkan suku bunga setelah mengatakan pelemahan pada pasar tenaga kerjasemakin berkurang.  "Itu adalah perubahan yang pasti yang berpotensi menunjukkan kita bisa memiliki kenaikan tariflebih cepat dari proyeksi. Jelas, itu bearish untuk emas," kata Bill O'Neill, Mitra Investasi KomoditasLOGIC AdvisorsSetelah menggelar pertemuan selama dua hariFOMC The Fed mengatakan akan terus melihatkekuatan yang menjadi dasar yang cukup untuk melihat perekonomian yang lebih luas untuk mendukung kemajuanKetidakpastian atas kurangnya penjelasan tentang kapan akan menaikkan suku bunga memicu aksi jual emasPenguatan dolar AS terhadap mata uang utama juga menekan emas.