Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

05 Januari 2015

HARGA EMAS 5 Januari: Belum Beranjak Dari Level US$1.800-an/Troy Ounce

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengawali tahun 2015, harga emas dunia bertengger di level US$1.180-an. Pada 1 Januari 2015, harga emas Comex ditutup pada US$1.183,90 per troy ounce. Pada 2 Januari, juga masih tidak beranjak dari level US$1.800-an, ditutup pada US$1.186,00/troy ounce.  Hingga pukul 06.30 WIB pagi ini (5/1/2015), harga spot emas bertengger di level US$1.180,08.

Wall Street berakhir datar pada hari pertama perdagangan 2015

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street mengakhiri hari pertama perdagangan tahun baru pada Sabtu pagi dengan sedikit berubah (datar), menyusul data ekonomi lesu Amerika Serikat dan banyak pelaku pasar masih berlibur. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,92 poin (0,06 persen) menjadi ditutup pada 17.832,99. Indeks berbasis lebih luas S&P 500 merosot 0,70 poin (0,03 persen) menjadi 2.058,20, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 9,24 poin (0,20 persen) menjadi 4.726,81. Ketiga indeks menghabiskan sebagian besar hari pertama 2015 dalam posisi merah, setelah laporan menunjukkan belanja konstruksi AS lebih rendah pada November dan aktivitas manufaktur lemah pada Desember. Tetapi saham-saham agak menguat dalam 30 menit terakhir perdagangan, memungkinkan Dow membukukan kenaikan tipis dan mengurangi kerugian dua indeks lainnya. Para analis mengatakan volume perdagangan tipis setelah pasar tutup pada Kamis untuk Hari Tahun Baru. "Tahun ini benar-benar dimulai pada Senin," kata Dan Greenhaus, kepala strategi global di BTIG seperti dikutip AFP. Indeks S&P 500 naik 11,4 persen pada 2014, menandai tahun ketiga berturut-turut dengan keuntungan dua digit. Tantangan utama untuk keuntungan lebih besar pada 2015 termasuk pertumbuhan yang lemah di Eropa dan negara berkembang, pukulan dari harga minyak yang turun tajam terhadap Rusia dan negara pengekspor minyak bumi lainnya, serta pukulan dari setiap perubahan kebijakan suku bunga ultra-rendah Federal Reserve AS. Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, memprediksi 2015 akan menjadi tahun yang baik untuk saham AS, tetapi juga menjadi salah satu yang paling tidak stabil. "Kita akan melihat perjalanan bull (gairah) lain," katanya. "Namun, kita akan melihat lebih banyak koreksi dan koreksi akan lebih curam daripada mereka pada 2014." Jaringan toko obat Rite Aid naik 1,5 persen setelah pada Jumat melaporkan bahwa penjualan toko-tokonya meningkat 5,3 persen pada Desember dibandingkan dengan periode tahun-lalu. Saham Linn Energy naik 12,30 persen karena mengumumkan bahwa Blackstone Group akan membiayai program pengeboran untuk Linn dalam pertukaran untuk pembayaran pada sumur yang berhasil. Linn juga memotong anggaran belanja modal 2015 sebesar 53 persen dan mengatakan pihaknya akan memangkas dividen menjadi 1,25 dolar AS per saham dari 2,90 dolar AS karena penurunan harga minyak. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,12 persen dari 2,17 persen pada Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,69 persen dari 2,75 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Awal 2015, harga emas naik

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange pada perdagangan pertama tahun 2015, mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari delapan tahun. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 2,1 dolar AS, atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.186,20 dolar AS per ounce. Emas naik setelah Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS merilis data lebih buruk dari perkiraan untuk indeks manufaktur, yang mengukur arah umum produksi di perusahaan manufaktur. Indeks komposit turun 3,2 poin menjadi 55,5, yang para analis katakan pertumbuhan bulanan paling lambat dalam enam bulan. Demikian Xinhua. Sementara pesanan baru turun menjadi 57,3 dari 66,0 pada November. Laporan ini memberikan tekanan pada pasar ekuitas AS, mendorong investor terhadap "safe haven" emas. Selain itu, sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pengeluaran konstruksi jatuh 0,3 persen lebih buruk dari yang diperkirakan pada November, setelah kenaikan 1,2 persen pada Oktober. Ini adalah faktor lain yang menekan ekuitas AS, yang pada gilirannya memberi dukungan pada logam mulia. Meskipun ekuitas AS melemah, kenaikan emas dibatasi oleh dolar AS yang lebih kuat dari perkiraan, mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari delapan tahun. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Perak untuk pengiriman Maret naik 16,9 sen, atau 1,08 persen, menjadi ditutup pada 15,768 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 5,6 dolar AS, atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.203,90 dolar AS per ounce.

Presiden buka perdagangan saham 2015

KONTAK PERKASA FUTURES - Presiden Joko Widodo, pukul 09.00 WIB, membuka perdagangan saham 2015 di Bursa Efek Indonesia. "Dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa, saya meresmikan aktivitas perdagangan efek 2015 saya nyatakan resmi dibuka," kata Presiden saat meresmikan pembukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat. Mengawali perdagangan, IHSG BEI dibuka naik 6,85 poin atau 0,13 persen menjadi 5.233,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 1,73 poin (0,19 persen) menjadi 900,31. Hadir dalam acara itu di antaranya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito. Dalam kesempatan itu, Muliaman mengatakan bahwa dibukanya perdagangan saham di Indonesia oleh Presiden diharapkan mampu memberikan dorongan semangat, komitmen serta kesungguhan bagi pelaku pasar tahun ini. "Berkat dukungan penuh pemerintah, serta sinergi antara Bank Indonesia dan DPR, pasar modal Indonesia akan memiliki kinerja yang positif," katanya. Ia mengemukakan, pertumbuhan IHSG pada tahun 2014 lalu mencapai 22,3 pesen yang merupakan salah satu tertinggi di kawan Asia melampaui Singapura, Thailand serta Malaysia. Muliaman mengharapkan bahwa prestasi pasar modal yang diraih pada 2014 dapat menjadi bekal industri pada tahun ini di tengah cukup banyaknya tantangan ekonomi baik dari global maupun domestik.