KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah pada Sabtu pagi, mengakhiri kenaikan beruntun empat hari, karena memudarnya dukungan dari pengumuman stimulus Bank Sentral Eropa dan aksi ambil untung. Namun Nasdaq mempertahankan keuntungannya, sebagian besar saham teknologi ditarik naik sebagian oleh jaringan kopi Starbucks, yang bertambah 6,5 persen karena laba kuartalan sesuai harapan dan pengumuman presiden baru serta direktur operasinya. Setelah maju 1,5 persen pada Kamis, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 141,38 poin (0,79 persen) pada 17.672,60, sementara indeks S&P 500 kehilangan 11,33 poin (0,55 persen) menjadi 2.051,82. Namun, indeks komposit Nasdaq terdorong lebih tinggi, menambah kenaikan Kamis 1,8 persen, 7,48 poin (0,16 persen) menjadi 4.757,88. Setelah aksi beli kuat pada Kamis, udara melayang keluar dari antusiasme pasar untuk stimulus ECB, kata para analis. "Ada semacam mabuk setelah perayaan kemarin. Beberapa orang memutuskan untuk menguangkan beberapa keuntungan yang kita lihat," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di Standard and Poors Capital IQ. Raksasa industri General Electric memimpin Dow dengan kenaikan 0,8 persen setelah membukukan laba bersih sebesar 5,15 miliar dolar AS untuk kuartal Oktober-Desember, sebuah kenaikan 61 persen dari setahun lalu. Chevron memimpin penurunan penurunan di Dow, jatuh 1,9 persen. Starbucks, yang sedang berjuang untuk menemukan jalan baru pertumbuhan, menunjuk Kevin Johnson, sebelumnya kepala eksekutif perusahaan jaringan Juniper, untuk menempa jalan ke depan. Johnson telah bertugas di dewan Starbucks sejak 2009. Perusahaan "cloud storage" Box melonjak 65,4 persen pada debutnya di Bursa Efek New York, dengan harga IPO 14 dolar AS melompat menjadi 23,15 dolar AS. Google dan Twitter, subjek rumor kemungkinan merger yang dipimpin Google pada Kamis yang memberikan keduanya tambahan keuntungan tiga persen, naik lebih tinggi. Google naik 1,0 persen sementara Twitter bertambah 0,9 persen. Juga di saham teknologi, pusat properti daring (online) Zillow melonjak 8,2 persen karena perusahaan melaporkan bahwa 5.000 real estat profesional telah mendaftar sebagai "mitra" untuk perusahaan Zillow Pro untuk situs Broker. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 1,82 persen dari 1,90 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,39 persen dari 2,47 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan.
26 Januari 2015
Emas turun karena dolar AS menguat
Januari 26, 2015
Loco Gold
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Sabtu pagi, karena dolar AS menguat terhadap euro. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 8,1 dolar AS atau 0,62 persen, menjadi menetap di 1.292,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas berada di bawah tekanan karena euro mencapai tingkat terendah 11-tahun terhadap dolar pada Jumat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan menggunakan pembelian obligasi untuk menambahkan satu triliun euro ke dalam ekonomi zona euro. Setelah "rebound" (berbalik naik) pada Kamis (22/1), harga emas telah mengupas beberapa keuntungannya karena investor fokus pada dampak dari mata uang AS yang lebih kuat, yang membuat aset-aset dalam mata uang dolar lebih mahal, beberapa analis mencatat. Para analis mengatakan para pedagang cenderung mengikuti dengan cermat pemilu di Yunani pada Minggu (25/1), bersama dengan pertemuan kebijakan bank sentral AS pada 27-28 Januari. Emas ditempatkan di bawah tekanan lebih lanjut oleh laporan Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan yang dikenal juga dengan "home resales") pada Desember meningkat 2,4 persen ke tingkat penjualan tahunan 5,04 juta unit. Ini adalah tanda positif bagi perekonomian AS. Perak untuk pengiriman Maret turun enam sen, atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 18,3 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 16,1 dolar AS, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 1.268,70 dolar AS per ounce.
Dolar menguat di tengah data positif dan pelonggaran ECB
Januari 26, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Sabtu pagi, didukung data ekonomi yang secara keseluruhan positif dan euro memperpanjang kerugiannya karena program pelonggaran kuantitatif (QE) oleh Bank Sentral Eropa. Di sisi ekonomi, penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan "home resales") bangkit kembali pada Desember 2014 meskipun kondisi persediaan rendah, menurut National Association of Realtors, Jumat, lapor Xinhua. Total penjualan "existing-home" naik 2,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,04 juta unit pada Desember dari revisi turun 4,92 juta unit pada November. Sementara itu, greenback terus melambung terhadap euro karena pengumuman ECB pada Kamis (22/1), di mana bank sentral memutuskan untuk memulai QE dengan membeli sekuritas publik dan swasta dengan jumlah bulanan 60 miliar euro hingga September 2016 dalam upaya untuk mengatasi inflasi rendah berkepanjangan di zona euro. Kurs euro/dolar menyentuh 1,1115 selama sesi, tingkat terendah sejak September 2003. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1248 dolar dari 1,1378 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5018 dolar dari 1,5014 dolar. Dolar Australia jatuh ke 0,7929 dolar dari 0,8058 dolar. Dolar AS dibeli 117,74 yen Jepang, lebih rendah dari 118,37 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8767 franc Swiss dari 0,8722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2424 dolar Kanada dari 1,2367 dolar Kanada.
Pasar modal positif seiring harapan pertumbuhan ekonomi
Januari 26, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan industri pasar modal domestik mendapat sentimen positif dari adanya harapan pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga mereduksi sentimen rupiah yang masih dibayangi pelemahan."Investor global agak khawatir terhadap currency kita, tetapi hal itu tereduksi oleh harapan pertumbuhan ekonomi domestik," ujar Ito Warsito di Jakarta, Jumat.Ia mengemukakan pemerintah Indonesia cukup optimistis terhadap laju ekonomi pada tahun 2015 sebesar 5,8 persen, tercermin dalam RAPBN-Perubahan 2015. Dana RAPBN-P itu digunakan investasi jangka panjang sehingga akan menjamin pertumbuhan Indonesia ke depan."Investor akan senang dengan hal itu, karena mereka berorientasi investasi untuk jangka panjang. Selama bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi investor tidak khawatir," ucapnya.Ia menambahkan kondisi global juga cukup mendukung industri pasar modal Indonesia. menyusul Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengeluarkan stimulus keuangan dalam bentuk pembelian obligasi, situasi itu akan membuat likuiditas pasar meningkat."Dua hal sentimen dari domestik dan global yang bertemu itu mendorong indeks BEI melanjutkan peningkatan," ujarnya.Sementara itu terkait konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, Direktur Pengawasan Perusahaan BEI Hoesen mengatakan situasi itu tidak memengaruhi kinerja pasar modal Indonesia karena saat ini industri fokus terhadap laju perekonomian."Pasar modal itu lebih independen, investor sudah tahu urusan politik. Dalam situasi situasi gonjang ganjing seperti ini pasar tetap jalan dan indeks BEI kembali mencatatkan level tertingginya," ucap Hoesen.Pada perdagangan saham akhir pekan ini (Jumat, 23/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat sebesar 70,70 poin atau 1,35 persen atau mencapai level tertinggi di tahun 2015 ini menjadi 5.323,88 poin. Sebelumnya, Kamis (22/1), IHSG BEI berada di posisi 5.253 poin yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Langganan:
Postingan (Atom)