Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

31 Agustus 2015

Indeks saham Tiongkok anjlok 1 persen, tapi Hang Seng naik

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks harga saham di bursa utama Tiongkok jatuh lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini setelah menunjukkan bangkit sepekan lalu menyusul intervensi pemerintah ke pasar saham. Indeks CSI300 turun 1,8 persen menjadi 3.281,55 poin, sednagkan Indesk Harga Saham Gabungan Shanghai jatuh sekitar itu pada 3.172,55 poin. Indeks berjanggka China CSI300 untuk September juga turun 0,4 persen menjadi 3.123,8 poin atau 183,60 poin di bawah harga indeks underlying saat ini. Sebaliknya indeks Hang Seng di Hong Kong dibuka naik 0,8 persen pada 21.793,02 poin. Harga saham di Tiongkok sudah amblas 40 persen sejak pertengahan Juni lalu, demikian Reuters.

Saham Wall Street berakhir bervariasi setelah dua hari menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Sabtu pagi setelah dua hari menguat, dengan indeks Dow merosot dan indeks Nasdaq menguat, karena gejolak pasar keuangan global terus membebani sentimen investor. Menurut AFP, Dow Jones Industrial Average merosot 11,76 poin (0,07 persen) menjadi ditutup pada 16.643,01. Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 1,21 poin (0,06 persen) menjadi berakhir di 1.988,87, dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 15,62 poin (0,32 persen) menjadi 4.828,32. "Kami tentu menangkap penjualan yang kami lihat pada akhir pekan lalu dan awal pekan ini," kata Mace Blicksilver, direktur di Marblehead Asset Management.  "Ada banyak kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan, dan kami masih tidak tahu apa yang The Fed akan lakukan," katanya, mengacu pada rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Moodys memangkas proyeksi pertumbuhan 2016 untuk ekonomi negara-negara Kelompok 20 (G20) menjadi 2,8 persen dari 3,1 persen karena terpukul pelambatan ekonomi Tiongkok. Wakil Ketua Federal Reserve AS Stanley Fischer mengatakan kepada CNBC bahwa "terlalu dini untuk mengatakan" apakah gejolak pasar yang dipicu oleh Tiongkok telah mengurangi argumen untuk ekspektasi peningkatan suku bunga federal funds yang telah berlangsung lama. Saham-saham yang terkait minyak bumi menguat karena harga minyak naik tajam untuk hari kedua berturut-turut. Saham Dow Chevron melonjak 3,6 persen, titan perusahaan jasa minyak Schlumberger bertambah 3,0 persen dan Apache naik 4,8 persen. Beberapa perusahaan teknologi terkemuka juga naik, termasuk Facebook bertambah 1,4 persen, Tesla Motors melonjak 2,3 persen dan Apple naik 0,3 persen. Pengembang videogame Activision Blizzard dan maskapai penerbangan United Continental keduanya melompat menyusul sebuah pengumuman S&P Dow Jones Indices bahwa mereka akan ditambahkan kepada S&P 500. Activision maju 4,6 persen, sementara United melonjak 7,1 persen. Produsen logam dan minyak Freeport-McMoRan naik 3,0 persen, karena aktivis investor Carl Icahn mengungkapkan kepemilikan 8,5 persen saham di perusahaan. Icahn mengatakan dalam laporannya kepada otoritas pasar modal ia akan terlibat dalam manajemen Freeport pada strategi dan struktur modal serta akan mencari kursi dewan.

Harga minyak cetak kenaikan besar dua hari berturut

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange Sabtu pagi membaik setelah empat hari turun karena sebuah laporan menunjukkan bahwa inflasi AS stabil. Menurut Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 11,4 dolar AS, atau 1,02 persen, menjadi menetap di 1.134 dolar AS per ounce.Harga emas mendapat dukungan karena sebuah laporan dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan pendapatan dan pengeluaran pribadi untuk Juli naik 0,1 persen. Indeks harga PCE inti naik 1,2 persen dalam 12 bulan hingga Juli, kenaikan terkecil sejak Maret 2011. Indeks meningkat 1,3 persen pada Juni.Ke depan, harga emas tergantung juga kepada apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga atau tidak.Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor melepas emas dan lebih suka memegang aset-aset dengan pegembalian (return) tinggi karena logam mulia tidak mengenal suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006.Sementara harga perak untuk pengiriman Desember naik 11,2 sen, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 14,549 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 15,7 dolar AS, atau 1,56 persen, menjadi ditutup pada 1.021,70 dolar AS per ounce.

Harga minyak cetak kenaikan besar dua hari berturut

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia mencetak kenaikan besar dua berturut-turut pada Sabtu pagi, setelah terpuruk seminggu  karena para pedagang memandang penurunan tajam baru-baru ini sebagai hal berlebihan. Harga patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI)  untuk pengiriman Oktober melompat 2,66 dolar AS (6,3 persen) menjadi berakhir pada 45,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan Eropa, kini menjadi 50,05 dolar AS per barel di perdagangan London, atau melompat 2,49 dolar AS (5,2 persen) dari penutupan Kamis. Selama seminggu, WTI naik 11 persen, kenaikan mingguan terkuat dalam empat setengah tahun terakhir, setelah sebelumnya kontrak merosot pada Senin ke tingkat penutupan terendah dalam enam setengah tahun, pada 38,24 dolar AS per barel. Sementara harga Brent naik sekitar 10 persen, kenaikkan terbaik sejak 2009.Kedua kontrak telah melonjak sekitar 10 persen pada Kamis, berbalik naik atau "rebound" dari posisi terendah enam tahun, setelah ekonomi AS diberitakan tumbuh lebih baik dari perkiraan pada tingkat tahunan 3,7 persen di kuartal kedua. Di sisi penawaran, "rebound" didukung oleh Shell yang menutup dua saluran pipa utamanya di Nigeria pada Kamis, karena kebocoran dan sabotase, sehingga mengurangi ekspor minyak mentah cukup besar."Ini luar biasa," kata Phil Flynn dari Price Futures Group. "Alasannya mengapa harga minyak telah kembali adalah kita merasakan aksi jual berlebihan."Minyak mentah jatuh di bawah 40 dolar AS per barel pada Senin, karena para investor khawatir bahwa pelambatan pertumbuhan dan gejolak pasar saham Tiongkok akan menggerus ekonomi global ke dalam kelumpuhan, katanya."Tetapi sekarang, Anda melihat data ekonomi yang datang dari Eropa dan AS, ketakutan bahwa pelambatan Tiongkok telah berdampak besar pada ekonomi global mungkin terlalu dibesar-besarkan."Pasar minyak tetap sangat volatile," kata Tim Evans dari Citi Futures.Evans mengatakan bahwa para pedagang minyak tampak lebih terkesan dengan kenaikan 4,8 persen pasar saham Shanghai pada Jumat, daripada penurunan hampir delapan persen selama seminggu.