KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Sabtu pagi setelah dua hari menguat, dengan indeks Dow merosot dan indeks Nasdaq menguat, karena gejolak pasar keuangan global terus membebani sentimen investor. Menurut AFP, Dow Jones Industrial Average merosot 11,76 poin (0,07 persen) menjadi ditutup pada 16.643,01. Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 1,21 poin (0,06 persen) menjadi berakhir di 1.988,87, dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 15,62 poin (0,32 persen) menjadi 4.828,32. "Kami tentu menangkap penjualan yang kami lihat pada akhir pekan lalu dan awal pekan ini," kata Mace Blicksilver, direktur di Marblehead Asset Management. "Ada banyak kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan, dan kami masih tidak tahu apa yang The Fed akan lakukan," katanya, mengacu pada rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Moodys memangkas proyeksi pertumbuhan 2016 untuk ekonomi negara-negara Kelompok 20 (G20) menjadi 2,8 persen dari 3,1 persen karena terpukul pelambatan ekonomi Tiongkok. Wakil Ketua Federal Reserve AS Stanley Fischer mengatakan kepada CNBC bahwa "terlalu dini untuk mengatakan" apakah gejolak pasar yang dipicu oleh Tiongkok telah mengurangi argumen untuk ekspektasi peningkatan suku bunga federal funds yang telah berlangsung lama. Saham-saham yang terkait minyak bumi menguat karena harga minyak naik tajam untuk hari kedua berturut-turut. Saham Dow Chevron melonjak 3,6 persen, titan perusahaan jasa minyak Schlumberger bertambah 3,0 persen dan Apache naik 4,8 persen. Beberapa perusahaan teknologi terkemuka juga naik, termasuk Facebook bertambah 1,4 persen, Tesla Motors melonjak 2,3 persen dan Apple naik 0,3 persen. Pengembang videogame Activision Blizzard dan maskapai penerbangan United Continental keduanya melompat menyusul sebuah pengumuman S&P Dow Jones Indices bahwa mereka akan ditambahkan kepada S&P 500. Activision maju 4,6 persen, sementara United melonjak 7,1 persen. Produsen logam dan minyak Freeport-McMoRan naik 3,0 persen, karena aktivis investor Carl Icahn mengungkapkan kepemilikan 8,5 persen saham di perusahaan. Icahn mengatakan dalam laporannya kepada otoritas pasar modal ia akan terlibat dalam manajemen Freeport pada strategi dan struktur modal serta akan mencari kursi dewan.