Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

03 Juni 2015

Wall Street turun karena investor pertimbangkan pembicaraan Yunani

KONTAK PERKASA FUTURES -  Wall Street berakhir lebih rendah pada Rabu pagi dalam perdagangan yang fluktuatif, menyusul penurunan ekuitas Eropa setelah seorang pejabat senior Uni Eropa mengeluhkan lambatnya kemajuan pembicaraan untuk menghindari gagal bayar (default) utang Yunani. Dow Jones Industrial Average kehilangan 28,43 poin (0,16 persen) menjadi ditutup pada 18.011,94, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 2,13 poin (0,10 persen) menjadi berakhir di 2.109,60, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 6,40 poin (0,13 persen) menjadi 5.076,52. Pasar ekuitas di Inggris, Prancis dan Jerman semuanya jatuh karena kepala Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan kepada televisi Belanda, "kami masih di tempat cukup jauh" dalam pembicaraan dengan Yunani. Jumat (5/6) adalah batas waktu bagi Yunani untuk membayar utang lebih dari 300 juta euro (328 juta dolar AS) kepada Dana Moneter Internasional (IMF). David Levy, manajer portofolio di Kenjol Capital Management, mengatakan para investor juga sedang menunggu data ekonomi penting minggu ini, termasuk laporan ketenagakerjaan AS untuk Mei yang akan dirilis Jumat. "Secara keseluruhan kami berada dalam sikap menunggu dan melihat," kata Levy. Perusahaan pakaian PVH, yang memiliki merek Tommy Hillfiger dan Calvin Klein, melonjak 7,1 persen setelah mengangkat proyeksi labanya untuk 2015 dari 6,75-6,90 dolar AS per saham menjadi 6,85-6,95 dolar AS per saham. Kinerja yang kuat oleh Calvin Klein mengimbangi pukulan pada pendapatan luar negeri akibat dolar yang kuat. Saham maskapai penerbangan Delta Air Lines turun 2,6 persen karena perusahaan memproyeksikan penurunan 4-5 persen dalam pendapatan unit penumpang konsolidasi, sebuah patokan penting industri, mengutip penjualan kelas bisnis AS yang lebih rendah dari perkiraan. Saham-saham perusahaan jasa minyak naik karena harga minyak berakhir di atas 61 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sepanjang tahun. Saham Halliburton naik 1,5 persen, Cameron International bertambah 3,4 persen dan Diamond Offshore naik 4,2 persen. Pengecer Dollar General maju 3,0 persen setelah laba bersih kuartal pertamanya naik 13,9 persen menjadi 253,2 juta dolar AS. Penjualan seluruh tokonya meningkat 3,7 persen. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,26 persen dari 2,18 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,02 persen dari 2,94 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas naik dipicu pelemahan dolar dan kekhawatiran Yunani

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEXNEW YORK MERCANTILE Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu pagi, dipicu pelemahan dolar AS dan kekhawatiran atas Yunani yang dililit utang. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 5,7 dolar AS, atau 0,48 persen, menjadi menetap di 1.194,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas mendapat dukungan karena Indeks Dolar AS turun 1,75 persen menjadi 95,73 pada pukul 18.11 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan menguat, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor. Logam mulia juga diberi dukungan tambahan karena ketidakpastian atas masa depan Yunani, mendorong investor beralih ke emas sebagai aset "safe haven". Bank Sentral Eropa (ECB) berpotensi memaksa Yunani untuk meninggalkan zona euro, namun ECB telah menunjukkan bahwa sangat tidak mungkin, dan mereka tidak ingin Yunani keluar dari zona euro. Investor juga hati-hati memantau rencana kenaikan suku bunga AS. Para analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan lebih buruk dari yang diperkirakan pada Maret, mereka sekarang merasa bahwa tidak akan terjadi sampai ini turun. Perak untuk pengiriman Juli naik 11,9 sen, atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 16,799 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 8,6 dolar, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 1.112,80 dolar AS per ounce.

Harga minyak melonjak ke tertinggi 2015 setelah dolar jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES - Penurunan tajam kurs dolar akibat peningkatan data ekonomi zona euro mengirim harga minyak New York ke tertinggi baru 2015 pada Rabu pagi, sekalipun para pejabat di OPEC menyatakan akan mempertahankan pagu produksi mereka. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 1,06 dolar AS menjadi ditutup pada 61,26 dolar AS per barel diNEW YORK MERCANTILE Exchange, lapor AFP. Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk penyerahan Juli naik 61 sen menjadi menetap di 65,49 dolar AS per barel. Dolar kehilangan lebih dari dua persen terhadap euro, dan 0,5 persen terhadap yen, setelah angka inflasi Eropa datang di 0,3 persen pada Mei, lebih baik dari yang diperkirakan sehingga mengurangi ketakutan atas deflasi. "Saya pikir hal terbesar adalah dolar. Ada korelasi pembalikkan sangat kuat dengan harga minyak. Jadi, apa pun dolar bergerak lebih rendah bisa menggerakkan pasar minyak mentah lebih tinggi," kata Kyle Cooper dari IAF Advisors. Lonjakan harga terjadi meski masih sedikit perubahan dalam situasi kelebihan pasokan minyak mentah global. Para pejabat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan mereka akan mempertahankan tingkat produksi saat ini ketika mereka bertemu tentang situasi pasar di Wina, Jumat (5/6). Dipimpin oleh Arab Saudi, OPEC telah mengimbangi penurunan tajam harga selama tahun lalu dengan peningkatan produksi, dalam apa yang beberapa orang percaya adalah strategi untuk mendorong produsen biaya tinggi, terutama produsen-produsen serpih (shale) yang berbasis di Amerika Serikat, keluar dari pasar. Ketika ditanya apakah strategi OPEC bekerja, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan kepada wartawan di Wina, Senin: "Jawabannya adalah ya ... Permintaan sedang meningkat. Pasokan sedang melambat. Ini adalah fakta. Pasar sedang mengalami stabilisasi." "Anda dapat melihat bahwa saya tidak tertekan, bahwa saya senang," tambahnya. Analis mengawasi pertemuan OPEC pada 5 Juni. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa kartel akan memotong kuota produksinya pada pertemuan ini. Kartel mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan November tahun lalu. Cooper mengatakan para pedagang juga memperkirakan bahwa laporan pasar minyak mingguan AS pada Rabu akan menunjukkan tanda-tanda lebih besar dari pengetatan, permintaan lebih tinggi dan produksi lebih rendah, yang akan mendukung harga lebih tinggi. Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu akan menerbitkan laporannya tentang data minyak mentah pekan lalu. Para pedagang ingin menemukan lebih banyak petunjuk tentang pasar minyak mentah dari laporan ini. Untuk pekan yang berakhir pada 29 Mei, pasokan minyak mentah AS turun 2,8 juta barel menjadi 479,4 juta, 86,4 juta barel lebih banyak dari setahun sebelumnya, menurut EIA. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS kehilangan 430.000 barel menjadi 60,01 juta barel. Produksi minyak mentah AS naik 304.000 barel menjadi 9,566 juta barel per hari.

Dolar AS melemah setelah data zona euro positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu pagi, setelah data inflasi zona euro lebih baik dari yang diperkirakan pasar. Harga konsumen di 19 negara kawasan euro naik 0,3 persen tahun-ke-tahun pada April, mengalahkan ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2 persen, kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakan pada Selasa, lapor Xinhua. "Rebound" inflasi menimbulkan spekulasi apakah Bank Sentral Eropa (ECB) perlu melanjutkan program pembelian obligasinya, yang disebut pelonggaran kuantitatif (QE), sampai tanggal akhir yang dijadwalkan September 2016. Para pedagang juga secara seksama memantau krisis utang Yunani, tetapi tidak ada tanda-tanda kemajuan yang jelas. Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat menjadi 1,1165 dolar dari 1,0934 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5352 dolar dari 1,5203 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7775 dolar dari 0,7605 dolar. Dolar dibeli 124,06 yen Jepang, lebih rendah dari 124,84 yen pada sesi sebelumnya. Dolar bergerak turun ke 0,9323 franc Swiss dari 0,9456 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2405 dolar Kanada dari 1,2526 dolar Kanada.