Kontan (13/6) -- Harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hanya bisa berkutat di dekat harga tertinggi dalam tiga hari. Laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebutkan, persediaan minyak mentah di AS secara tak terduga naik pada pekan lalu. Administrasi dan Informasi Energi AS menyebutkan, stok minyak mentah di AS naik menjadi 2,5 juta barel pekan lalu. Namun, mereka memperkirakan stok minyak mentah itu akan turun lagi menjadi 1,5 juta. Menurut survei yang disajikan Bloomberg News. Badan Energi Internasional AS telah memangkas perkiraan permintaan produksi minyak negara penghasil minyak (OPEC) di semester kedua tahun ini akibat adanya tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di China. Saat ini, harga minyak WTI untuk pengiriman Juli berada di harga US$ 95,68 per barel, atau turun 20 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 08:52 waktu Sydney. Volume yang diperdagangkan di bursa berjangka itu adalah 83% di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut naik 50 sen, atau 0,5% ke $ 95,88 kemarin (12/6), penutupan tertinggi sejak 7 Juni. Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Juli naik 53 sen, atau naik 0,5% ke US$ 103,49 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin.