Bloomberg (13/11) - Indeks berjangka Jepang naik karena yen
mempertahankan penurunannya terhadap dolar pada spekulasi Federal
Reserve akan memangkas stimulus lebih cepat dari perkiraan analis.
Minyak mentah diperdagangkan mendekati level terendah lima bulan
terhadap perkiraan meningkatnya pasokan untuk AS, sementara logam mulia
mempertahankan penurunannya.Nikkei 225 Stock Average berjangka
yang diperdagangkan pada 14.570 di pra - pasar Osaka, dari 14.605 di
Chicago dan 14.550 di Jepang kemarin. Indeks berjangka Standard &
Poor 500 kehilangan kurang dari 0,1 persen pada pukul 08:02 pagi di
Tokyo setelah indeks tersebut tergelincir 0,2 persen di New York. Yen
sedikit berubah pada 99,67 per dolar setelah melemah selama tiga hari
terakhir. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,1 persen setelah
jatuh 2,2 persen kemarin akibat emas yang diperdagangkan mendekati level
terendah dalam empat bulan terakhir.Presiden The Fed Bank of
Atlanta, Dennis Lockhart kemarin mengatakan bahwa penurunan pembelian
obligasi AS 'bisa sangat baik terjadi' pada bulan depan. Kepercayaan
konsumen Australia dan laporan upah dirilis hari ini, bersama dengan
pesanan peremesinan Jepang dan data pekerjaan di Korea. Angka neraca
pembayaran menjadi isu di Indonesia. Diskon WTI untuk Brent telah
melebar dengan analis yang disurvei Bloomberg memproyeksikan stok di AS,
konsumen minyak terbesar dunia, naik pada minggu lalu hingga
terbesarnya sejak bulan Juni yang lalu.' Pasar sedang mencoba
untuk mengantisipasi apakah kasus ini cukup kuat sebagai ekspetasi
penurunan untuk dibawa ke depan pertemuan, ' Chris Green, direktur
ekonomi dan strategi dari First NZ Capital Ltd di Auckland, mengatakan
melalui telepon. ' Pasang surut pasar sedang dipengaruhi oleh peluncuran
pernyataan The Fed dan apakah mereka dovish atau lebih hawkish. 'Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3 persen sementara Indeks
NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen setelah penurunan dalam dua hari
terakhir.(frk)