Hingga sesi siang di perdagangan hari Selasa (3/6), indeks utama Nikkei – Jepang
 terpantau bertengger kokoh di kisaran kuatnya setelah pada sesi kemarin
 rebound hingga 1.8%. Adapun penguatannya terutama berkat berlanjutnya 
pelemahan nilai tukar yen yang terkombinasi oleh sejumlah pernyataan positif dari para petinggi Jepang.  Kalangan investor nampak terus mengoleksi
 saham berbasis eksportir setelah nilai kurs yen tercatat melemah hingga
 102.45 versus dollar AS di pasar uang Tokyo. Setidaknya sejumlah blue-chips
 eksportir mengalami rally seperti saham Hitachi (+1.4%), Mitsubishi 
Electric (+2%) dan saham Kyocera (+1.7%) termasuk saham Panasonic 
(+1.2%).
Sejumlah pernyataan dari pimpinan Bank of
 Japan (BoJ) - Haruhiko Kuroda, dan menteri keuangan Taro Aso juga ikut 
menopang sentimen. Kuroda mengatakan dirinya tidak akan ragu-ragu untuk 
menyesuaikan kebijakan jika muncul risiko yang dapat mengancam target 
inflasi BoJ sebesar 2%. Sementara Taro Aso mengatakan pihaknya 
akan mulai menurunkan tarif pajak penghasilan pada tahun fiskal 
berikutnya jika pemerintah bisa menemukan cara untuk menebus pendapatan 
yang telah hilang. Selain itu, sentimen investor nampak masih termotivasi oleh data yang rilis Senin kemarin yang menunjukkan capital expenditure melonjak hingga 7.4% pada triwulan pertama tahun ini berbasis annual,
 dibanding periode sebelumnya di angka 4%. Sementara aktivitas 
manufaktur PMI Jepang pada bulan Mei tercatat naik menjadi 49.9 dari 
bulan sebelumnya pada level 49.4. Indeks utama Nikkei (N225) tercatat rally
 +0.86% atau meraup gain sebanyak +128.69 dan dengan mudahnya melenggang
 ke atas 15000 untuk mencatat level 15064.61 setelah melejit hingga 
15091.49.






