Saham-saham di Wall
Street berakhir jatuh secara signifikan pada Kamis (Jumat pagi),
karena meningkatnya kekerasan di Irak yang mendorong harga minyak AS
naik ke tingkat tertinggi dalam hampir sembilan bulan terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 109,69 poin (0,65 persen) menjadi ditutup pada 16.734,19.
Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 turun 13,78 poin
(0,71 persen) menjadi berakhir pada 1.930,11, sedangkan indeks komposit
teknologi Nasdaq merosot 34,30 poin (0,79 persen) menjadi ditutup
4.297,63. Kabar dari Irak, kelompok gerilyawan sudah mendekati
Baghdad pada Kamis setelah menguasai kota-kota di utara, sehingga
Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa tim keamanan nasionalnya
"sedang mempertimbangkan semua pilihan."
Karena kelompok gerilyawan mendekati ibukota Irak, pasukan dari
wilayah otonom Kurdi Irak mengambil kendali pusat minyak di utara Kirkuk
yang disengketakan untuk melindunginya dari serangan kelompok militan,
kata para pejabat.
Harga minyak AS (light sweet) melonjak lebih dari dua persen
menjadi 106,53 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak 18 September
2013.
"Ini semua tentang situasi Irak," Peter Cardillo, kepala ekonom
pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan terkait penurunan ekuitas
AS.
Kenaikan berkelanjutan dalam harga minyak "akan menekan keras
kegiatan-kegiatan ekonomi dan belanja konsumen dan yang jelas tidak akan
baik bagi perekonomian kita," kata dia.
Beberapa saham perusahaan energi terkemuka naik didorong
melonjaknya harga minyak, termasuk komponen Dow Chevron yang naik 0,7
persen, ConocoPhillips bertambah 1,1 persen dan Marathon Oil menguat 1,7
persen.
Tetapi kenaikan harga minyak itu membebani maskapai penerbangan,
yang membayar harga bahan bakar jet lebih tinggi. Saham American
Airlines jatuh 4,9 persen, Delta Air Lines turun 5,4 persen dan United
Continental kehilangan 5,9 persen. Pada bagian lain Amazon
meluncurkan layanan musik streaming sebagai bagian dari layanan
langganan. Saham Amazon turun 2,8 persen.
Pembuat pakaian yoga yang sedang kesulitan Lululemon Athletica
tenggelam 15,7 persen setelah memproyeksikan labanya untuk kuartal
mendatang 28-30 sen per saham, di bawah 36 sen yang diproyeksikan oleh
para analis. Prospek perusahaan untuk setahun penuh juga mengecewakan,
demikian AFP.