Bloomberg (12/12) – Mata uang dollar menguat terhadap sebagian besar
mata uang rekanannya seiring dengan pertumbuhan dalam penjualan retail
yang bertambah pada spekulasi bahwa the Fed akan mengurangi stimulusnya,
saham Eropa turun menuju dua bulan terendah dan obligasi di wilayah
euro jatuh sementara saham A.S sedikit berubah mengikuti penurunan
terbesar sebulan terakhir.Index dollar Bloomberg U.S. yang
merupakan acuan dari mata uang tersebut terhadap 10 mata uang rekanan
lainnya telah naik 0.3% pada jam 9:37 pagi di New York, index S&P
500 sedikit berubah setelah kemarin turun 1.1% sementara index Stoxx
Europe 600 turun 0.7% dan menyentuh level terendah sejak 10 Oktober yang
lalu, index MSCI Asia Pacific turun 0.9%, sementara yield obligasi
Spanyol naik dari mendekati delapan tahun terendah, emas untuk
pengiriman cepat telah turun 1.7%.Terdapat lebih banyak ekonom
yang memprediksi bahwa the Fed akan memangkas stimulusnya paling cepat
pada pekan depan dan data hari ini memperlihatkan tingkat penjualan
retail A.S yang naik melebihi estimasi ekonom dibulan November, selain
itu pihak otoritas China pekan ini akan bertemu guna menetapkan target
pertumbuhan sementara bank sentral di Indonesia, New Zealand, Korea
Selatan dan Swiss tetap mempertahankan suku bunga acuannya dihari ini.Sementara
itu otoritas bank sentral Eropa Peter Praet mengatakan bahwa kajian
terhadap resiko obligasi Negara dalam sebuah uji coba kemungkinan akan
menyurutkan sektor perbankan dari menggunakan dana ECB untuk beban pada
hutang pemerintahan.Dollar menguat versus 15 dari 16 rekanan
utamanya yang ditelusuri oleh Bloomberg, yang naik lebih dari 1%
terhadap dollar Australia dan sedikitnya berada sebanyak 0.5% versus
mata uang Swedia, Jepang dan Norwegia.(tito)