Bloomberg (13/12) – Indeks saham China turun pada hari keempat, menandai
penurunan mingguan pertama kalinya dalam sebulan terakhir, ditengah
kekhwatiran bahwa pemerintah kemungkinan akan memangkas target
pertumbuhan ekonominya pada pertemuan kebijakan ekonomi yang
diperkirakan akan berakhir pada hari ini.China Petroleum &
Chemical Corp. dan perusahaan batu bara China Shenhua Energy Co. pimpin
saham energi ke penurunan tertingginya diantara grup industri lainnya.
China Merchants Bank Co., peminjam yang menjual saham ke Anbang
Insurance Group pada pekan ini, tergelincir sebesar 1.1% ke laju
penurunan untuk perusahaan-perusahaan keuangan. Cosco Shipping Co.,
sebuah unit dari grup perkapalan terbesar, melonjak sebesar 2.8%.Indeks
Shanghai Composite tergelincir sebesar 0.3% ke level 2,196.63 pada
pukul 10 pagi., menambah penurunan sebesar 1.8% pada pekan ini. China
kemungkinan akan tetap mempertahankan kebijakan fiskal yang proaktif dan
kebijakan moneter yang berhati-hati pada tahun depan dan bersandar pada
kebijakan-kebijakan tersebut, menurut laporan dari Economic Information
Daily pada hari ini. Pemerintah kemungkinan akan memangkas target
pertumbuhan ekonominya di tahun 2014 sebesar 7% dari 7.5% saat
konferensi kerja ekonomi sentral tahunan.Indeks CSI 300 turun
0.2% ke level 2,404.75 pada hari ini, sementara indeks Hang Seng China
Enterprises naik 0.1%. Indeks ekuitas AS China Bloomberg, naik kurang
dari 0.1% di New York kemarin.Indeks Shanghai Composite telah
mengalami penurunan sebesar 3.1% pada tahun ini terkait kekhawatiran
mengenai pertumbuhan ekonomi yang menurun akan mempengaruhi laba. Rilis
data pada bulan November di pekan ini bervariasi. Pertumbuhan
produksi industri sesuai dengan estimasi, penjualan retail naik
sementara pinjaman baru dan agregat keuangan melebihi dari estimasi.Indeks
Shanghai ditransaksikan seebsar 8.6 kali dari proyeksi laba untuk 12
bulan kedepan, dibanding dengan tujuh tahun rata-rata sebesar 15.2,
berdasarkan pada data yang dihimpun oleh Bloomberg. Sementara 50 hari
volatilitasnya turun ke level terendahnya sejak bulan Juni kemarin,
sementara volume transaksi sebesar 13% dibawah 30 hari rata-rata. (bgs)