Bloomberg (13/12) – Minyak WTI jatuh untuk ketiga kalinya dipekan ini
seiring dengan melemahnya demand yang memicu cadangan bahan bakar dan
terhadap kecemasan bahwa the Fed akan mengurangi stimulusnya.Harga
turun sebanyak 1.1%, cadangan bensin dan bahan bakar sulingan termasuk
diesel dan minyak pemanas sebagian besar telah melonjak pada pekan lalu
sejak tanggal 4 Januari, berdasarkan laporan dari pihak Energy
Information Administration pada tanggal 11 Desember, the Fed akan mulai
memperlambat pembelian obligasi bulanannya pada rapatnya ditanggal 17-18
Desember, berdasarkan survey ekonom sebesar 34% pada tanggal 6 Desember
oleh Bloomberg, sebuah peningkatan dari level 17% ditanggal 8 November.WTI
untuk pengiriman Januari turun 1.1% sejumlah $1.06 ke level harga
$96.44 per barel pada jam 9:16 pagi di New York Mercantile Exchange,
dengan volume dari seluruh kontrak berjangka yang diperdagangkan sebesar
2.5% berada diatas rata-rata 100 hari, selain itu pekan ini kontrak
berjangka turun sebesar 1.2%.Sementara minyak Brent untuk
settlement Januari yang berakhir pada tanggal 16 Desember, turun 0.4%
sebesar 46 sen ke level harga $108.21 per barel pada London-based ICE
Futures Europe exchange. Kontrak bulan Februari yang lebih
aktif diperdagangkan sebesar 46 sen lebih rendah dilevel harga $107.92,
minyak mentah acuan Eropa berada dilevel premium sebesar $11.77 bagi
WTI, dibandingkan dengan level $11.06 dihari kemarin.(tito)