Bloomberg (13/12) – Komoditi emas berayun antara gain dan juga loss di
New York seiring dengan pertimbangan investor terhadap sinyal demand
fisik yang kemungkinan naik pada harga yang lebih rendah terhadap
outlook stimulus A.S yang lebih sedikit.Padan hari kemarin pihak
Majelis A.S telah melewati sebuah rencana anggaran federal, memicu
spekulasi bahwa acuan tersebut akan mensupport kondisi ekonmi serta
menjadikannya lebih mudah bagi the Fed untuk mulai mengurangi stimulus,
sementara itu volume untuk bullion dengan tingkat kemurnian 99.99% pada
Shanghai Gold Exchange, yang merupakan kontrak acuan spot, hari ini naik
ke level tertingggi sejak tanggal 28 November.Emas telah siap
untuk penurunan tahunan pertamanya selama 13 tahun terakhir seiring
dengan hilangnya keyakinan investor pada logam berharga tersebut sebagai
simpanan nilai serta pada spekulasi bahwa the Fed akan memangkas
stimulus moneter terkait perkembangan pada kondisi ekonomi, selain itu
bullion berjangka telah menyentuh level harga $1,210.10 per ons pada
tanggal 6 Desember merupakan yang terendah sejak tanggal 5 Juli, setelah
data yang ada memperlihatkan payroll A.S yang gain melebihi perkiraan
dibulan November.Bullion untuk pengiriman Februari telah
bertambah 0.3% ke level $1,228.30 pada jam 7:56 pagi pada bursa Comex di
New York, dimana harga naik sebanyak 0.7% dan jatuh sebanyak 0.4%,
setelah turun 2.6% dihari kemarin, yang terbanyak sejak 1 Oktober,
sementara itu volume perdagangan kontrak berjangka berada dikisaran
rata-rata untuk 100 hari terakhir untuk saat ini, berdasarkan data
Bloomberg, selain itu emas untuk pengiriman cepat telah gain sebanyak
0.3% menuju ke level harga $1,229.57 di London.