New York, Bloomberg (19/11) - Saham AS jatuh jelang pidato dari Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke untuk mengukur prospek stimulus lanjutan. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen menjadi
1,787.87 di New York setelah kemarin, indeks tersebut sempat melampaui level 1.800 untuk pertama kalinya. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 9,12 poin atau kurang dari 0,1 persen ke 15,966.90. Bernanke dijadwalkan untuk berbicara di Washington hari ini setelah Presiden Fed Bank of New York, William Dudley kemarin mengatakan bahwa sementara diamenaruh harapan penuh bahwa ekonomi AS terus menguat meski itu tidak cukup untuk menjamin adanya pemotongan stimulus. Presiden Fed Chicago, Charles Evans, salah satu pendukung paling vokal untuk pelonggaran tambahan dari Fed mengatakan hari ini bahwa meski bank sentral akan memberikan kebijakan yang sangat akomodatif sampai ekonomi bisa mendapatkan yang diinginkan, tantangan terbesar saat ini adalah kredibilitasnya. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan berikutnya karena pasar ekonomi negara berkembang termasuk India dan Brasil meredam. Perekonomian dunia dapat tumbuh 2,7 persen tahun ini dan 3,6 persen di tahun depan, bukan 3,1 persen dan 4 persen seperti yang diperkirakan pada Mei lalu, OECD yang berbasis di Paris itu mengatakan dalam laporannya hari ini. Pertumbuhan di AS akan menjadi 1,7 persen dan 2,9 persen tahun ini dan berikutnya, secara umum mirip dengan outlook yang diberikan pada bulanMei lalu. The Fed akan merilis notulen rapat kebijakan Oktober hari ini. Dokumen tersebut akan mengungkapkan rincian lebih lanjut di balik keputusan untuk menekan pembelian obligasi bulanan. (brc)
1,787.87 di New York setelah kemarin, indeks tersebut sempat melampaui level 1.800 untuk pertama kalinya. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 9,12 poin atau kurang dari 0,1 persen ke 15,966.90. Bernanke dijadwalkan untuk berbicara di Washington hari ini setelah Presiden Fed Bank of New York, William Dudley kemarin mengatakan bahwa sementara diamenaruh harapan penuh bahwa ekonomi AS terus menguat meski itu tidak cukup untuk menjamin adanya pemotongan stimulus. Presiden Fed Chicago, Charles Evans, salah satu pendukung paling vokal untuk pelonggaran tambahan dari Fed mengatakan hari ini bahwa meski bank sentral akan memberikan kebijakan yang sangat akomodatif sampai ekonomi bisa mendapatkan yang diinginkan, tantangan terbesar saat ini adalah kredibilitasnya. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan berikutnya karena pasar ekonomi negara berkembang termasuk India dan Brasil meredam. Perekonomian dunia dapat tumbuh 2,7 persen tahun ini dan 3,6 persen di tahun depan, bukan 3,1 persen dan 4 persen seperti yang diperkirakan pada Mei lalu, OECD yang berbasis di Paris itu mengatakan dalam laporannya hari ini. Pertumbuhan di AS akan menjadi 1,7 persen dan 2,9 persen tahun ini dan berikutnya, secara umum mirip dengan outlook yang diberikan pada bulanMei lalu. The Fed akan merilis notulen rapat kebijakan Oktober hari ini. Dokumen tersebut akan mengungkapkan rincian lebih lanjut di balik keputusan untuk menekan pembelian obligasi bulanan. (brc)