Bloomberg (20/11) – Index berjangka Jepang naik seiring mata uang yen
melanjutkan penurunan sebelum data perdagangan serta pidato dari ketua
the Fed Ben S. Bernanke, selain itu saham berjangka Australia jatuh
setelah penurunan saham A.S dan juga Eropa, sementara mata uang yuan
bergerak maju mempertahankan gain ditengah rencana China guna mengakhiri
interfensi normal.Index Nikkei naik 0.5% ke level 15,220 pada
jam 3 pagi di Tokyo dan ditransaksikan pada level 15,210 di Chicago dari
level 15,150 di Jepang pada hari kemarin, yen diperdagangkan diatas
level 100 per dollar untuk hari kelima, sedangkan kontrak pada index
S&P/ASX 200 Australia turun 0.5% seiring penurunan hari kedua dari
index S&P 500, yang turun 0.2% sementara index Stoxx Europe 600
jatuh dari lima tahun tertingginya, langkah maju kedepan non-deliverable
selama dua belas bulan terakhir darimata uang yuan pada hari kemarin
telah gain sebanyak 0.1%.Pidato Bernanke di Washington setelah
calon penerusnya wakil ketua the Fed Janet Yellen, pekan lalu memberi
sinyal bahwa kondisi ekonomi A.S kurang cukup kuat guna menjamin
pemangkasan stimulus, penjualan retail bulan lalu di A.S kemungkinan
kembali tumbuh, berdasarkan survey ekonom Bloomberg sebelum rilis data
hari ini, sementara Jepang kemungkinan akan membukukan peningkatan
terbesar dalam ekspor sejak 2010, bank sentral China juga akan
memperluas batas perdagangan harian mata uang yuan, menurut pernyataan
dari gubernur Zhou Xiaochuan dalam sebuah artikel.Saham Berjangka AsiaIndex
MSCI All-Country World menghentikan empat hari kenaikan dihari kemarin,
turun 0.4% dari level tertinggi sejak Januari 2008, index MSCI’s Asia
Pacific turun 0.1% setelah kenaikan tiga hari sebelumnya, acuan tersebut
ditransaksikan pada level 13.9 kali laba tahunan terkini untuk
perusahaan anggota, berdasarkan data Bloomberg.Index Hang Seng
Hong Kong gain 0.2% dalam sesi transaksi yang terkini, sementara kontrak
dari index Hang Seng China Enterprises bertambah 0.3%, acuan dari saham
China daratan utama yang ditransaksikan dikota tersebut pada hari
kemarin naik 0.5% ke level penutupan tertingginya sejak Maret, sedangkan
index Kospi di Seoul jatuh 0.2% setelah acuan Korea tersebut naik untuk
hari keempat pada hari kemarin.Selain itu index Bloomberg
China-US dari saham China yang paling banyak ditransaksikan di New York
telah menghentikan empat hari kenaikannya, mundur 0.3% di A.S, sementara
index Stoxx 600 turun 0.7%.Pihak FOMC pada hari ini juga menerbitkan hasil notulen dari rapatnya dibulan Oktober.(tito)