Bloomberg (13/01) – Komoditi Minyak WTI naik untuk hari kedua pasca
pertumbuhan data payroll A.S yang lebih lamban dari estimasi meredam
spekulasi bahwa the Fed akan membatasi stimulus ekonomi secara lebih
jauh lagi sebagai konsumen minyak terbesar didunia.Kontrak
tersebut mengalami gain sebanyak 0.2% di New York, dengan pemberi kerja
di A.S yang telah merekrut jumlah pekerja yang paling sedikit pada bulan
lalu setelah sejak bulan Januari 2011, sementara berdasarkan laporan
dari pihak departemen tenaga kerja memperlihatkan bahwa dengan kenaikan
payroll ke level 74.000, yang menelusuri perkiraan median dalam survey
berita Bloomberg terhadap peningkatan sebesar 197.000, selain itu Negara
Iran akan membatasi program nuklirnya serta mengizinkan lebih banyak
lagi inspeksi intrusif yang akan dimulai tanggal 20 Januari nanti
dibawah syarat kesepakatan yang tercapai dengan Negara besar,
berdasarkan pernyataan dari Presiden Obama dihari kemarin.WTI
untuk pengiriman Februari naik 9 sen berada dilevel harga $92.81 per
barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada
jam 11:05 pagi waktu Sidney, dengan kontrak yang naik sebanyak 1.2% ke
level harga $92.72 ditanggal 10 Januari pekan lalu, sementara itu volume
seluruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sekitar 29%
dibawah rata-rata 100 hari.Minyak Brent untuk settlement
Februari naik sebanyak 0.4% sejumlah 39 sen menuju ke level harga
$107.64 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange,
sedangkan minyak mentah acuan Eropa berada dilevel premium $14.79 bagi
WTI, yang telah mengakhiri sesi tanggal 10 Januari lalu dilevel harga
$14.79.(tito)