Bloomberg (13/01) – Perdagangan mata uang dollar mendekati level
terendahnya selama tiga pekan terakhir terhadap yen sebelum pidato pekan
ini dari pihak otoritas the Fed seiring pertimbangan investor pada
outlook untuk pengurangan dalam stimulus moneter.Pada tanggal 10
Januari pekan lalu sebagian besar dari Index Spot Bloomberg Dollar
mengalami penurunan selama hampir tiga bulan terakhir pasca laporan dari
pemerintahan A.S yang memperlihatkan tingkat pekerjaan yang naik kurang
dari proyeksi pesimis yang terbanyak dalam survey Bloomberg, yang telah
memicu sebuah penurunan dalam imbal hasil treasury, selain itu mata
uang euro jatuh terhadap mata uang Jepang, menambahkan dua hari
penurunan, sebemlum data ekonom Italia yang akan memperlihatkan
menurunnya pertumbuhan produksi disektor industri.Dollar turun
0.2% ke level harga 103.99 yen pada jam 8:39 pagi di Singapura setelah
menyentuh level 103.83 pada tanggal 10 Januari, merupakan yang terendah
sejak tanggal 23 Desember silam, yang sedikit berubah dilevel harga
$1.3666 per euro mengikuti penurunan dipekan lalu sebesar 0.6%,
sedangkan mata uang bersama Negara Eropa jatuh sebanyak 0.2% menuju ke
level harga 142.11 yen setelah turun sebanyak 1.5% selama dua pekan
terakhir hingga tanggal 10 Januari pekan lalu.Index spot
Bloomberg Dollar, yang menelusuri mata uang A.S terhadap 10 dari mata
uang rekanan utama lainnya telah sedikit berubah dilevel 1,023.33
setelah mengalami penurunan diakhir minggu kemarin sebanyak 0.4, yang
terbanyak sejak tanggal 22 Oktober.Sementara hari ini market Jepang ditutup untuk memperingati hari libur nasional.Imbal
hasil obligasi acuan A.S dengan tenor 10 tahun terjatuh sebanyak 11
basis poin atau dengan persentase sebesar 0.11 poin, bergerak menuju ke
level 2.86% pada tanggal 1 Januari dipekan kemarin.(tito)