AFP (13/01) -- Dollar menghadapi tekanan baru pada perdagangan di Asia
hari Senin ini sejalan dengan rilis data pekerjaan AS yang memicu
spekulasi mengenai rencana Federal Reserve yang akan memangkas program
stimulus.Euro dibeli pada level $1.3677 pada perdagangan siang
hari di Singapura pada level $1.3666 di New York pada hari Jumat. Dollar
AS turun pada level 103.47 yen dari level 104.15 yen. Euro dibeli pada
level 141.52 yen dari level 142.33 yen.Dollar AS perpanjang
penurunan di New York pada hari Jumat pasca data dari Departemen Tenaga
Kerja AS menunjukkan bahwa ekonomi menunjukkan kenaikan yang sedikit
sebesar 74,000 pekerjaan di bulan Desember, dibawah estimasi rata-rata
sebesar 197,000.Tingkat pengangguran turun sebesar 6.7% dari
7.0% di bulan November, meskipun itu kenaikan tajam karena kebanyakan
warga Amerika telah menyerah untuk mencari pekerjaan.Federal
Reserve pada bulan lalu menyatakan bahwa akan memangkas pembelian
obligasi bulanannya sebesar $10 miliar menjadi $75 miliar di bulan
Januari sejalan dengan ekonomi menunjukkan tanda-tanda penguatan dan
tingkat pengangguran turun.Para analis mengkaji data pekerjaan AS sebagai mereka perkirakan akan mempengaruhi stimulus.Dollar AS bervariasi terhadap mata uang Asia-Pacific lainnya.Dollar
turun ke level Tw$29.96 dari Tw$30.02 di Tokyo pada hari Jumat lalu,
Dollar di level 12,043 rupiah dari 12,198 rupiah, Dollar berada pada
level Sg$1.2647 dari Sg$1.2693, dan Dollar bearad pada level 44.57 pesos
dari 44.70 pesos.Dollar juga turun di level 1,056.80 won dari
1,061.50 won, dan Dollar turun di level 61.54 rupee dari 61.92 rupee.
Dollar naik ke level 33.03 baht dari 33.00 baht.Dollar Australia naik di level 90.31 sen AS dari 88.99 sen, sementara yuan berada pada level 17.12 yen terhadap 17.30 yen. (bgs)