Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Oktober 2013

Yen Mencapai Level Tertinggi terhadap Dolar selama Delapan Minggu Akibat Penolakan Pengajuan Obama

Bloomberg (08/10) – Yen mencapai level tertinggi terhadap dolar selama delapan minggu karena Presiden Barack Obama menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan Partai Republik mengenai batas hutang,  mendorong permintaan terhadap yen sebagai  safe heaven.Yen mencapai level terkuatnya sejak 18 September pada sesi kemarin karena shutdown parsial oleh Pemerintah AS yang berlanjut hingga hari ketujuh. Sekretaris Departemen Keuangan AS, Jacob J. Lew telah memperingatkan bahwa AS kemungkinan tidak mampu membayar hutang-hutangnya setelah 17 Oktober mendatang. Sementara  kenaikan mata uang euro di support oleh rilis data pesanan pabrik Jerman yang diperkirakan akan mengalami rebound.Yen sedikit mengalami perubahan pada level 96.75 per dolar pada pukul 8:30 pagi waktu Tokyo kemarin, setalah hampir menyentuh 96.57, level tertinggi sejak 12 Agustus lalu. Yen ditransaksikan pada level 131.35 per euro dari 131.32 di New York, setelah menyentuh 131.15,  tertinggi sejak 9 September lalu. Mata uang tunggal 17 negara tersebut ditransaksikan pada level $1.3577 setelah gain 0.2% ke level $1.3581 pada sesi sebelumnya.Yen cenderung mengalami penguatan selama krisis keuangan dan ekonomi karena Jepang tidak mengandalkan pada modal asing untuk menalangi hutang-hutangnya.“Kita tidak akan bernegosiasi dibawah ancaman keterpurukan ekonomi,” Obama mengungkapkan kemarin selama berkunjung ke Federal Emergency Management Agency di Washington.Partai Republik bersikeras mengenai perubahan Affordable Care Act tahun 2010, ketika Obama menolak terlibat pembicaraan mengenai upaya kondisi kebijakan guna membuka atau menaikkan batas hutang pemerintah.Di Jerman, tingkat pesanan pabrik kemungkinan akan naik 1.1% pada bulan Agustus kemarin, pasca turun 2.7% pada bulan sebelumnya, menurut estimasi rata-rata dari polling ekonom oleh Bloomberg News. (Bgs)