Bloomberg (28/10) – Mata uang yen telah memperpanjang penurunan selama
tiga pekan terakhir terhadap euro setelah Deputi Gubernur Kikuo Iwata
menegaskan kembali komitmen BOJ pada pelonggaran moneter yang belum
pernah terjadi.Mata uang euro diperdagangkan mendekati dua tahun
terakhir terhadap dollar sebelum the Fed memulai pertemuan selama dua
hari kedepan, dengan para ekonom yang memprediksi bahwa otoritas akan
menahan pengurangan stimulus, sedangkan mata uang Jepang melemah
terhadap seluruh mata uang lainnya seiring dengan BOJ yang dijadwalkan
bertemu pekan ini dan diperkirakan mempertahankan dana sebvesar 7
Trilyun yen ($72 Milyar) dalam obligasi pemerintahan Jepang tiap
bulannya untuk mengakhiri deflasi.Yen turun 0.1% ke level harga
134.61 per euro pada jam 8:32 pagi di Tokyo dari tanggal 25 Oktober,
memperpanjang penurunan sebesar 0.5% dari pekan lalu, yang jatuh 0.1% ke
level 97.51 per dollar, sementara mata uang bersama Eropa sedikit
berubah dilevel $1.3805, setelah mencapai level harga $1.3832 pada
tanggal 25 Oktober, merupakan yang terbanyak sejak November 2011.Selain
itu BOJ akan melanjutkan pembelian obligasinya hingga mencapai target
inflasi sebesar 2%, seperti yang dikatakan oleh Deputi Gubernur Iwata
pada hari kemarin di Shimonoseki, Jepang bagian barat, sementara menurut
beliau kondisi moneter Negara tersebut dan juga kebijakan fiskal sedang
berada pada sebuah titik kritis untuk mengakhiri deflasi, selain itu
para otoritas BOJ akan mengadakan satu hari pertemuan pada tanggal 31
Oktober.(tito)