Bloomberg (25/10) – Emas jatuh dari tiga pekan tertingginya di New York
terkait dengan spekulasi psikologis akan permintaan yang menurun pasca
harga mengalami rally mengenai perpanjangan stimulus AS dan melemahnya
dolar.Emas Bullion berjangka mencapai level $1,352.30 per ounce
kemarin, level tertinggi sejak tanggal 30 Oktober lalu dan naik sebesar
8.1% sejak tanggal 15 Oktober. Sementara Indeks Bloomberg U.S. Dollar,
yang merupakan indeks dolar terhadap 10 mata uang lainnya, sedikit
berubah mendekati delapan bulan terendahnya pasca rilis data kemarin
yang menyatakan bahwa orang-orang Amerika dari yang diperkirakan
mengajukan klaim pengangguran dan pertumbuhan manufaktur melambat.Emas
bersiap untuk menghadapi penurunan tahunan pertama kalinya dalam 13
tahun terakhir seiring beberapa investor kehilangan kepercayaan akan
logam sebagai tempat lindung nilai dan terkait spekulasi bahwa Federal
Reserve akan memperlambat pembelian obligasi seiring pertumbuhan
ekonomi. Bank sentral secara tak terduga menahan diri pada bulan lalu
dari mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar $85 miliar dan para
pembuat kebijakan akan mempertahankan level pembelian hingga bulan Maret
tahun depan, menurut para ekonom di survey Bloomberg pada tanggal 17-18
Oktober. “Emas telah mendapatkan manfaat dari melemahnya dolar
dan penilaian kembali perkiraan kebijakan moneter AS dalam kejelasan
dari melemahnya data dan berlanjutnya ketidakpastian politik dan
fiskal,” menurut Joni Teves, seorang analis dari UBS AG di London. Pada
pasar fisik, “rally dari terendah terlihat pada bulan ini yang memiliki
arti bahwa partisipan di sini sepertinya akan sedikit mundur,” menurut
dia. (bgs