Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

03 Oktober 2013

Saham Jepang mengayun seiring Shutdown, Stimulus Abe

Bloomberg (2/10) – Saham Jepang mengayun diantara gain dan juga loss seiring dengan mata uang yen pertahankan gain terhadap dollar yang berada ditengah langkah shutdown pemerintah A.S dan para investor yang menekankan rencana stimulus PM Shinzo Abe dan peningkatan pajak penjualan.Index Topix turun 0.1% menuju ke level 1,192.46 pada jam 9:02 pagi di Tokyo, setelah naik sebanyak 0.1%, Index Nikkei 225 jatuh 0.1% menuju ke level 14,476.28, seperti yang telah dikonnfirmasi oleh Abe setelah ditutupnya market kemarin bahwa Jepang akan mengumpulkan rencana stimulus sebesar $51 Milyar untuk mengimbangi dampak naiknya pajak konsumsi menjadi 8% dari 5%.Sementara itu pemerintah A.S telah memulai langkah shutdown parsial pertamanya selama 17 tahun terakhir dihari kemarin seiring dengan partai Republik dan Demokrat yang bertahan pada kemungkinan pada apakah akan mengaitkan perubahan pada tindakan penanganan kesehatan yang terjangkau hingga perpanjangan pendanaan pemerintah untuk jangka pendek, dengan sebanyak 800.000 pekerja federal yang kehilangan pekerjaan, sementara layanan pemerintah terhenti.Index Standard & Poor’s 500 sedikit berubah pada hari ini, acuan tersebut naik 0.8% di New York pada hari kemarin seiring dengan spekulasi para investor pada dibatasinya dampak shutdown terhadap kondisi ekonomi.Dengan menutup sebagian dari pemerintahan akan menelan biaya bagi A.S setidaknya sebesar $300 Juta sehari dalam awal output ekonomi, menurut IHS Inc., dengan meningkatnya dampak jika sebuah dampak berkepanjangan melemahkan tingkat keyakinan konsumen dan juga sektor bisnis.Sedangkan data manufaktur yang lebih baik dari estimasi juga telah membantu mengarahkan gain pada saham A.S, selain itu index pabrik ISM naik diluar dugaan menjadi sebanyak 56.2 dibulan September yang merupakan level terkuatnya sejak April 2011, dan naik dari level 55.7 dibulan Agustus, dimana pembacaan hasil diatas 50 mengindikasikan pertumbuhan, dengan survey dari perkiraan median ekonom oleh Bloomberg hanya sebanyak 55.(tito)