Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

03 Oktober 2013

Saham Jepang Jatuh Terhadap Shutdown seiring Pertimbangan Stimulus

Bloomberg (2/10) – Saham Jepang mengayun seiring dengan gain mata uang yen terhadap dollar yang berada ditengah langkah shutdown pemerintahan A.S dan juga pertimbangan para investor perihal kenaikan pajak penjualan dan juga rencana stimulus dari PM Shinzo Abe.Index Topik turun 0.6% menuju ke level 1,186.83 pada jeda transaksi di Tokyo, setelah naik sebanyak 0.5%, sementara saham A.S kemarin naik seiring dengan spekulasi investor pada dampak ekonomi dari langkah shutdown parsial pemerintahan yang akan dibatasi, selain itu Abe kemarin mengkonnfirmasikan bahwa Jepang akan meningkatkan nilai pajak konsumsi dan menghimpun dana rencana stimulus sebesar $51 untuk meredam dampaknya, sementara pada hari ini index Nikkei 225 tergelincir 0.7% menuju ke level 14,382.11.Pada saat ini, para investor mengira bahwa langkah shutdown A.S akan segera berakhir, namun jika terseret maka dapat mempengaruhi fundamental ekonomi, seperti konsumsi dan semua itu menguatkan nilai mata uang yen dan memiliki sebuah dampak negatif terhadap Jepang” menurut pernyataan dari Takashi Aoki, a Tokyo-based fund manager pada Mizuho Asset Management Co., yang menangani asset sekitar $33 Milyar, “Sementara pada level makro Jepang, paket stimulusnya dapat menutup peningkatan dalam kenaikan pajak penjualan, bagaimanapun juga sekarang keputusan telah dibuat, saya mencemaskan bahwa kita tidak akan melihat lagi acuan yang lebih jauh dari pihak pemerintahan untuk mendukung kondisi ekonomi untuk beberapa waktu kedepan”.Selain itu A.S telah mulai menggunakan acuan luar biasa untuk menghindari menembus batas peminjaman Negara tersebut, seperti yang telah dikatakan kemarin oleh sekretaris treasury, Jacob J. Lew dimana acuan tersebut akan habis tidak lebih dari tanggal 17 Oktober, seperti yang dituliskan beliau dalam surat yang ditujukan kepada John Boehner, pembicara dari pihak Majelis.(tito)