Bloomberg (02 /10), - Indeks
Jepang berjangka turun seiring yen memegang keuntungan terhadap dolar
sementara minyak mentah melemah untuk hari keempatnya. Kontrak pada
indeks saham Australia mengikuti saham AS menguat di tengah spekulasi
dampak ekonomi dari shutdown pemerintah akan menunda pemotongan stimulus
oleh Federal Reserve.Nikkei
225 Stock Average berjangka yang menawar pada level 14.480 di Osaka pra
- pasar, dari level 14.510 di Jepang kemarin dan di level 14.470 di
Chicago. Futures pada Indeks S&P/ASX 200 naik 0,4% di Sydney, karena
kontrak pada indeks Standard & Poor 500 diperdagangkan sedikit
berubah setelah menguat 0,8% di AS Yen stabil di level 98,02 per dolar
pada pukul 8:37 di Tokyo setelah kenaikan 0,3% kemarin. Minyak mentah
WTI (West Texas Intermediate) yang diperdagangkan di dekat level
terendahnya dalam tiga bulan terakhir.Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe memerintahkan kenaikan pajak penjualan
pertamanya sejak tahun 1997 kemarin dan rencana stimulus ¥ 5 triliyun ($
51 miliar). Di tempat lain di Asia, Australia merilis data perdagangan
pada hari ini, sementara Cina dan India ditutup untuk liburan. Ketua The
Fed Ben S. Bernanke memperingatkan pada bulan September, setelah
tiba-tiba mempertahankan program pembelian obligasi senilai USD$85
miliar perbulan, bahwa shutdown atau kegagalan untuk menaikkan batas
utang bisa memiliki 'konsekuensi yang sangat serius' bagi perekonomian.Indeks
Bloomberg China-AS Ekuitas saham Cina yang paling diperdagangkan di New
York menguat 1,4% kemarin, terbesar sejak 18 September Sementara pasar
Cina daratan ditutup untuk liburan Hari Nasional hingga 8 Oktober,
perdagangan resume di Hong Kong hari ini setelah istirahat satu hari.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik untuk ketiga kalinya dalam empat hari kemarin,
naik 0,2%. Indeks Australia S&P/ASX 200 jatuh untuk hari keduanya,
turun 0,2%, sementara Indeks Topix Jepang kehilangan 0,1%. (izr)