Bloomberg (3/10) – Minyak WTI jatuh pasca gain terbesarnya selama dua pekan terakhir seiring tingkat cadangan minyak mentah A.S yang naik dua kali lipat sesuai dengan perkiraan. Kontrak berjangka tergelincir sebanyak 0.5% di New York setelah kemarin melonjak 2% menuju ke level tertingginya sejak tanggal 20 September, cadangan minyak A.S naik hingga 5.5 Juta barel pekan lalu, berdasarkan data dari Energy Information Administration, yang diperkirakan naik hingga 2.5 Juta dalam survey Bloomberg, sementara TransCanada Corp. mengatakan bahwa telah memperkirakan agar dapat menyelesaikan bagian selatan dari saluran pipa di Keystone pada akhir bulan ini, yang secara potensial mengurangi cadangan di Cushing, Oklahoma, yang merupakan titik pengiriman WTI. Sedangkan WTI untuk pengiriman bulan November jatuh sebanyak 52 sen berada dilevel harga $103.58 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange, simana sebelumnya berada pada level harga $103.76 pada jam 12:47 siang waktu Singapura, kontrak kemarin naik ke level $104.10 dalam gain pertamanya selama empat hari terakhir, dengan volume seluruh kontrak berjangka yang ditransaksikan berada dikisaran level 65% dibawah rata-rata 100 hari. Brent oil untuk settlement bulan November jatuh sebanyak 30 sen atau 0.3% ke level harga $108.89 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange, acuan Eropa tersebut berada pada harga premium dilevel $5.20 bagi kontrak berjangka WTI, naik dari level harga $5.09 dihari kemarin.(tito)