Bloomberg (14/11) – Emas naik pada hari kedua paska nominator Ketua
Federal Reserve Janet Yellen kembali ke stimulus hingga ekonomi dan
pasar tenaga kerja membaik, meredam kekhawatiran mengenai program
pembelian obligasi bank sentral yang akan dilakukan kembali. Perak
mengalami rebound dari level terendahnya sejak bulan Agustus.Emas
Bullion untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 0.4% ke level
$1,287.01 per ounce, dan pada level $1,286.46 pukul 12:57 siang di
Singapura. Harga naik sebesar 1.1% kemarin, kenaikan tajam sejak tanggal
22 Oktober lalu, sejalan dengan indeks Bloomberg U.S. Dollar turun
sebesar 0.4%. Indeks acuan nilai dolar terhadap 10 mata uang lainnya
sedikit berubah pada hari ini, mengambil kenaikan pada tahun ini sebesar
3.2%. Emas untuk pengiriman bulan Desember gain sebesar 1.4% ke
level $1,286.50 per ounce di Comex, sebelum ditransaksikan pada level
$1,284.80 dan mengakhiri penurunan selama lima hari berturut-turut yang
merupakan level terendah sejak enam hari hingga tanggal 6 Agustus.
Volume transaksi sebesar 14% dibawah rata-rata 100 hari lalu pada saat
ini. Di China, konsumen emas terbesar kedua di dunia, volume
emas tunai sebesar 99.99% pada Shanghai Gold Exchange naik sebesar
15,413 kilogram kemarin, kenaikan tertinggi sejak tanggal 11 Oktober. Perak
naik sebesar 1.2% ke level $20.87 per ounce, memangkas penurunan selama
lima hari berturut-turut, dan ditransaksikan pada level $20.84. Harga
menyentuh level $20.4488 kemarin, level terendah sejak tanggal 9
Agustus. Platinum naik hari ketiga, naik sebesar 0.6% ke level
harga $1,445.38 per ounce. Palladium naik sebesar 0.7% ke level $738.30
per ounce, mengakhiri penurunan selama lima hari terakhir. (bgs)