Bloomberg (13/11) – Saham-saham terjatuh di Eropa dan juga Asia,
sementara komoditi tembaga turun setelah pejabat the Fed memberikan
sinyal stimulus yang kemungkinan akan teredam dibulan Desember dan
pemimpin di China telah gagal untuk menggarisbawahi acuan reformasi.Index
MSCI turun 0.3% pada jam 8:05 pagi di London, sementara index Stoxx
Europe 600 turun 0.4% seiring dengan index Hong Kong’s Hang Seng China
Enterprises yang turun 2.4%, sedangkan index S&P 500 mundur 0.3%,
tembaga di London turun 0.9% setelah terdapat rekor output di China.Pada
hari kemarin ketua bank federal Atlanta Dennis Lockhart mengatakan
bahwa pengurangan pembelian obligasi A.S “sangat mungkin dapat terjadi”
bulan depan, selain itu produksi pabrik diperkirakan terjatuh di wilayah
euro dan Bank of England menerbitkan outlook ekonominya, pengumuman
resmi dari rapat partai Komunis yang dirilis di Beijing pada hari
kemarin telah menggarisbawahi sebuah posisi “dominan” untuk Negara
tersebut dalam ekonomi bahkan seiring dengan market yang memainkan
peranan “penentu”.“Langkah pengurangan jelas berada dibalik dari
agenda seiring data di A.S yang berlanjut menguat,” menurut pernyataan
dari Donald Williams, pejabat kepala investasi yang berbasis di Sidney
pada Platypus Asset Management Ltd., yang menangani dana sekitar A$1.6
Milyar ($1.5 Milyar), “Semua orang menderita dari keterbatasan rincian
di China, yang menjadikannya sulit untuk menarik kesimpulan apapun.”Bank
of America Merrill Lynch menulis pada hari ini bahwa sembil menunggu
rincian reformasi yang akan keluar nanti, “para pemimpin terlihat
menekankan stabilitas terhadap aksi penentu” dan hal itu akan
menjadikannya lebih sulit guna implementasi perubahan kebijakan yang
rumit.(tito)