Bloomberg (14/11) – WTI (West Texas Intermediate) sedikit berubah paska
kenaikan tertinggi pekan ini menjelang laporan perkiraan menunjukkan
cadangan minyak mentah naik ke level tertingginya sejak bulan Juni di
AS, konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.Kontrak berjangka
berayun diantara gain dan loss di New York paska American Petroleum
Institute mengatakan bahwa cadangan minyak mentah naik sebesar 599,000
barel pada pekan lalu. Sebuah laporan pemerintah hari ini diperkirakan
akan menunjukkan cadangan naik sebesar 800,000 barel ke 386.2 juta,
berdasarkan pada survei Bloomberg News. Premium Brent melebar dalam
empat kali kemarin sejalan dengan spekulasi bahwa protes yang kembali
terjadi di Libya akan berlanjut sehingga mempengaruhi ekspor minyak
Negara tersebut yang mendorong kontrak berjangka di Eropa.WTI
untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 3 sen pada level $93.85
per barel pada transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange
pukul 2:51 siang waktu Sydney. WTI naik 0.9% ke level $93.88 kemarin.
Volume semua kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 43% dibawah 100
hari rata-rata.Brent untuk penyelesaian bulan Desember, yang
akan berakhir hari ini, gain 18 sen ke level $107.30 per barel pada ICE
Futures Europe exchange di London. Kontrak aktif yang ditransaksikan
pada bulan Januari naik 6 sen ke level $106.95. Indeks acuan minyak
Eropa bulan depan berada pada level premium $13.45 ke WTI. Bentangan
sebesar $13.24 kemarin, level penutupan tertinggi sejak tanggal 2 April
lalu. (bgs)