Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

31 Oktober 2013

Selisih data statistik China kian besar

AFP, (30/10) -- Ekonomi China setidaknya bisa lebih besar 3.7 trilyun yuan ($610 milyar) dibandingkan perkiraan Beijing bila data statistik dari pemerintah lokal dapat dipertanggungjawabkan, menurut laporan media hari Rabu.The Economic Information Daily menghitung data GDP di 28 dari 31 level otoritas provinsi yang mencapai total 42.4 trilyun yuan di 9-bulan pertama tahun ini. Namun angka untuk keseluruhan negeri yang telah diumumkan oleh Beijing mencatat 3.7 trilyun yuan lebih rendah.Perbedaan data tersebut telah lama ada sejak lebih dari dua dekade terakhir -- dan makin membesar di beberapa tahun terakhir, menurut the The Economic Information Daily.Keandalan data ekonomi China telah lama diragukan karena pejabat lokal cenderung untuk me-mark up angka untuk mengejar promosi dan surat kabar yang dijalankan oleh kantor berita resmi Xinhua juga menunjuk ke masalah yang sama.'Beberapa daerah mungkin telah menggelembungkan data statistik karena terdistorsi persepsi mereka atas prestasi mengingat fakta bahwa penilaian kinerja pemerintah daerah sering dikaitkan dengan pertumbuhan GDP,' laporan itu mengutip seorang dari Biro Nasional Statistik resmi yang tidak mau disebutkan namanya.PM China, Li Keqiang ketika dia masih menjadi gubernur provinsi Liaoning tahun 2007 lalu mengatakan bahwa beberapa data China telah menjadi 'buatan manusia', menurut sebuah memo rahasia yang dirilis oleh situs WikiLeaks pada tahun 2010 lalu.Dia mengatakan kepada diplomat AS bahwa ia berfokus pada hanya tiga angka - konsumsi listrik, volume kargo kereta api, dan jumlah pinjaman yang dikeluarkan - untuk mengevaluasi perekonomian daerahnya, berdasarkan bocoran sebuah dokumen dari wikileak.Presiden China, Xi Jinping pada bulan Juni lalu mengatakan bahwa evaluasi kinerja pejabat tidak harus didasarkan 'hanya pada tingkat pertumbuhan GDP' tapi mempertimbangkan faktor-faktor seperti lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (brc)