Bloomberg (30/10) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun,
memperpanjang penurunan pada bulan kedua pasca laporan pemerintah
menunjukkan bahwa cadangan minyak AS melonjak dalam empat bulan
tertingginya. Kontrak berjangka jatuh pasca Energy Information
Administration menyatakan bahwa cadangan minyak AS naik sebesar 4.09
juta barel ke level 383.9 juta pada pekan lalu. Sejumlah 2.4 juta barel
mengalami gain diproyeksikan oleh survey Bloomberg. EIA, menyatkan bahwa
cadangan minyak yang berada di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman
untuk minyak WTI yang ditransaksikan di New York, naik sebesar 2.18 juta
barel ke level 35.5 juta yang tertinggi dalam dua bulan.Minyak
WTI untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar $1.17, atau 1.2%, ke
level $97.03 per barel pada pukul 10:37 pagi pada New York Mercantile
Exchange. Kontrak ditransaksikan sebesar $97.15 menjelang rilis laporan
pada pukul 10:30 pagi di Washington. Volume semua kontrak berjangka
ditransaksikan sebesar 25% lebih rendah dari seratus hari rata-rata.
Harga turun sebesar 5.2% pada bulan ini pasca turun sebesar 4.9% di
bulan September lalu.Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan
Desember naik sebesar 15 sen ke level $109.16 per barel pada ICE
Futures Europe exchange di London. Volume sebesar 21% dibawah seratus
hari rata-rata. Indeks acuan Eropa ditransaksikan pada level $12.13
premium terhadap WTI, naik dari $10.81 kemarin.Cadangan minyak
mentah gain sebesar 7.9% diakhir enam pekan pada tanggal 25 Oktober. AS
akan mencatat sebesar 21% permintaan minyak global pada tahun ini,
hampir dua kali estimasi China yang konsumen minyak terbesar kedua di
dunia ,berdasarkan pada perkiraan dari International Energy Agency di
Paris. (bgs)