Bloomberg (31/10) – Dollar naik ke level terkuatnya selama hampir dua
pekan terakhir terhadap yen setelah the Fed mengatakan melihat
peningkatan ekonomi bahkan seiring dengan rencananya guna pertahankan
stimulus moneter sambil menunggu bukti perolehan gain yang lebih jauh
lagi.Index Bloomberg U.S. Dollar menyentuh level tertinggi sejak
17 Oktober menghapus penurunan sebelumnya, setelah otoritas
mengeluarkan isu pernyataan mengikuti pertemuan selama dua hari,
greenback sebelumnya jatuh ditengah taruhan bahwa bank sewntral akan
tetap membneli obligasi sebesar $85 Milyar perbulan dibawah program
quantitative easing (QE), sementara dollar New Zealand naik seiring bank
sentral mengatakan kemungkinan peningkatan suku bunga ditahun depan.Pejabat
the Fed “mengatakan bahwa mereka masih melihat perkembangan dalam
aktifitas ekonomi dan kondisi market tenaga kerja, itulah sebabnya kita
melihat rebound pada dollar,” menurut pernyataan Eric Viloria, senior
strategis pada Gain Capital Group LLC in New York, dalam wawancara via
telephone, “Namun trend yang ada masih untuk pelemahan dollar seiring
dipertahankannya laju dari program QE.” Dollar menguat 0.3% ke
level 98.51 yenpada jam 5 siang waktu New York setelah menyentuh level
98.68, yang tertinggi sejak 17 Oktober, yang naik 0.1% ke level $1.3736
per euro setelah gain sebanyak 0.4% dan melemah 0.3%, sementara mata
uang Jepang turun 0.3% ke level 135.32 per euro setelah mencapai level
135.51 pada tanggal 22 Oktober, yang merupakan level terlemah sejak
bulan November 2009.Index Bloomberg U.S. Dollar yang memonitor
greenback terhadap 10 pesaing utama lainnya, naik 0.1% ke level 1,007.37
dan mencapai level 1,009.13, yang tertinggi selama hampir dua pekan
terakhir, dimana sebelumnya acuan itu jatuh 0.3%.(tito)