Bloomberg (22/10) – Saham-saham AS naik, memperpanjang rekor bagi Indeks
Standard & Poor’s 500, seiring dengan menurunnya data pekerjaan
dari perkiraan pada bulan September lalu yang memicu spekulasi bahwa
Federal Reserve akan memangkas stimulus moneternya.Indeks
S&P 500 gain sebesar 0.2% ke level 1,748.27 pukul 9:30 pagi di New
York pasca penutupan indeks acuan pada rekornya kemarin.Daftar
gaji naik sebesar 148,000 bulan lalu, kurang dari 180,000 yang
merupakan proyeksi dari para ekonom pada survei Bloomberg,
mengindikasikan bahwa ekonomi AS berada pada momentum sedang yang
mengarah ke shutdown pemerintah federal. Tingkat pengangguran jatuh
dalam hampir lima thaun terendahnya.Perkembangan pada pasar
tenaga kerja tergantung pada seberapa cepatnya ekonomi terbesar di dunia
tersebut dapat bangkit kembali dari kerugian bisnisnya yang disebabkan
oleh penutupan selama enam belas hari. Perselisihan mengenai anggaran
membebani pada pertumbuhan ekonomi kuartal keempat dan akan mendorong
Federal Reserve menunggu hingga bulan Maret mendatang sebelum memulai
untuk mempertimbangkan kembali pembelian obligasi bulanan sebesar $85
miliar, menurut survei Bloomberg pekan lalu. (bgs)