Bloomberg (22/10) – Minyak mentah WTI jatuh dibawah $100 per barel untuk
hari kedua terhadap spekulasi bahwa pemerintah akan melaporkan
peningkatan cadangan A.S menuju tiga bulan tertinggi, selain itu tingkat
diskon untuk minyak Brent merupakan yang tertajam sejak April.Kontrak
berjangka jatuh sebanyak 1%, dengan inventaris yang naik untuk pekan
kelima, berdasarkan survey analis Bloomberg sebelum data administrasi
dari Energy Information besok, tumpukan cadangan gain 4 Juta barel dalam
pekan yang berakhir pada tanggal 11 Oktober, berdasarkan pernyataan
dari pihak agensi dalam laporan yang tertunda dihari kemarin, sebelumnya
WTI melonjak seiring jatuhnya dollar pada spekulasi the Fed tidak akan
tergesa untuk menarik stimulus setelah pertumbuhan payroll A.S yang
berada dibawah estimasi.Minyak mentah WTI untuk pengiriman
November yang berakhir masa berlakunya hari ini, turun 0.5% sejumlah 52
sen ke level harga $98.70 per barel pada jam 11:54 pagi pada New York
Mercantile Exchange, harga jatuh menjadi $98.20, yang merupakan level
terendah sejak 2 Juli, sementara kontrak yang lebih aktif dibulan
Desember turunn 0.4% sejumlah 42 sen ke level $99.26, sedangkan volume
seluruh kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 34% lebih tinggi dari
rata-rata 100 hari.Minyak Brent untuk settlement Desember naik
0.5% ke level harga $110.15 per barel pada London-based ICE Futures
Europe Exchange, volume yang ada berada sebanyak 2.2% lebih rendah dari
rata-rata 100 hari, sementara itu tingkat acuan Eropa ditransaksikan
pada sebuah level premium sebanyak $11.14 bagi WTI untuk bulan yang
sama, merupakan spread yang terbesar pada basis intraday sejak 24
April.(tito)