Bloomberg (22/10) – Dolar tergelincir ke level terendahnya dalam hampir
kurun waktu dua tahun terakhir terhadap euro pasca turunnya data
pekerjaan AS dari perkiraan yang menguatkan spekulasi bahwa Federal
Reserve akan menunda pemotongan stimulus.Indeks Bloomberg U.S.
Dollar jatuh ke level delapan bulan terendahnya seiring rilis data
tenaga kerja sejumlah 148,000 pekerja pada bulan September lalu, yang
kurang dari perkiraan, sebelum enam belas hari shutdown parsial
pemerintah federal. Sementara mata uang Swiss franc menyentuh level
tertingginya terhadap dolar sejak bulan Februari tahun 2012 lalu.Dollar
terdepresiasi sebesar 0.4% ke level $1.3733 per euro pukul 9:27 pagi
waktu New York dan menyentuh $1.3748, level terendah sejak bulan
November tahun 2011 lalu. Mata uang AS naik sebesar 0.3% ke level 98.44
yen. Mata uang Swiss franc gain 0.3% ke level 89.93 sen per dolar dan
menyentuh 89.65.Indeks dolar Bloomberg jatuh sebesar 0.2% ke
level 1,002.11. Indeks merosot ke 1,000.70 pada tanggal 18 Oktober lalu,
level terendah sejak tanggal 13 Februari lalu.Peningkatan
tenaga kerja diikuit revisi sebesar 193,000 pada bulan Agustus yang
lebih besar dari Estimasi awal, Departemen Tenaga Kerja AS memahami
rilis data hari ini di Washington. Perkiraan dari 93 ekonom pada survei
Bloomberg menyatakan bahwa tenaga kerja naik sebesar 180,000 di bulan
September. Pengangguran (USURTOT) turun sebesar 7.2%, level terendah
sejak bulan November tahun 2008. Rilis data tertunda oleh enam belas
hari shutdown pemerintah yang berakhir pada tanggal 17 Oktober lalu yang
semestinya dirilis pada tanggal 4 Oktober. (bgs)