Bloomberg (24/01) – Minyak mentah WTI diperdagangkan mendekati harga
tertinggi selama tiga minggu terakhir, menuju kenaikan mingguan terbesar
sejak Desember, setelah laporan pemerintah yang memperlihatkan
penurunan tingkat cadangan bahan bakar sulingan A.S.Kontrak
berjangka mengalami sedikit perubahan di New York, setelah kemarin naik
0.6% untuk gain dihari keempat, pihak the Energy Information
Administration mengatakan bahwa pekan lalu cadangan minyak sulingan
termasuk minyak panas dan Diesel, turun hingga 3.21 Juta barel, tingkat
cadangan diproyeksikan menyusut hingga 500.000 barel, berdasarkan survey
Bloomberg, kapasitas utilisasi penyulingan pabrik jatuh hingga 86.5%,
tingkat terendah sejak Oktober.WTI untuk pengiriman Maret berada
dilevel $97.36 per barel dalam perdagangan elektronik pada the New York
Mercantile Exchange, naik 4 sen pada jam 12:17 siang waktu Sidney,
kontrak tersebut kemarin naik 59 sen ke level $97.32, penutupan
tertingggi sejak 31 Desember, dengan volume seluruh kontrak berjangka
yang diperdagangkan berada sekitar 59% dibawah rata-rata 100 hari,
dengan perolehan gain harga pekan ini sebesar 3.2%.Brent untuk
settlement Maret naik 5 sen ke level harga $107.63 per barel pada on the
London-based ICE Futures Europe exchange, selain itu acuan minyak
mentah Eropa berada dilevel premium senilai $10.27 bagi WTI,
dibandingkan dengan level harga $10.26 dihari kemarin.(tito)