Bloomberg, (19/11) - Dolar 0,2 persen dari hampir dua minggu terendahnya
 terhadap euro pada spekulasi pejabat Federal Reserve termasuk Ketuanya,
 Ben S. Bernanke akan mengulangi kata-katanya bahwa pertumbuhan ekonomi 
masih belum cukup untuk memangkas stimulus moneter saat ini.Kemarin
 Index US Dollar Bloomberg menyentuh terendah dalam lebih dari seminggu 
terakhir setelah Presiden Fed of New York, William C. Dudley mengatakan 
bahwa dia lebih berharap pertumbuhan ekonomi untuk terus berlangsung, 
tapi tidak menunjukkan adanya perubahan skema pembelian obligasi.Dolar
 AS telah berada di bawah tekanan yang berbasis luas, kata Emma Lawson 
senior strategist mata uang dari National Australia Bank Ltd. Tentu 
saja, kalimat dovish lebih dominan untuk saat ini. Kebanyakan investor 
sudah beralih dari ekspektasi tapering bulan Desember ke jangka waktu 
yang lebih lama.Dolar jatuh 0,1 persen menjadi $ 1,3518 per euro
 pada pukul 10:40 pagi di Tokyo dibandingkan sesi kemarin ketika 
menyentuh $ 1,3542, terlemah sejak 6 November. Greenback itu tergelincir
 0,3 persen menjadi 99,67 terhadap yen. Sementara itu, mata uang Jepang 
naik 032 persen menjadi 134,72 per euro.Index US Dollar 
Bloomberg, yang memantau greenback terhadap 10 mata uang utama lain, 
jatuh 0,1 persen menjadi 1,014.27 kemarin, ketika menyentuh 1,013.49, 
level terendah sejak 7 November. (brc)






