Bloomberg (05/12) – Mayoritas indeks berjangka Asia jatuh, memberikan
sinyal bahwa indeks regional tersebut kemungkinan akan memperpanjang
penurunan ditengah kekhawatiran tanda-tanda membaiknya pasar tenaga
kerja di AS yang akan membawa ke arah pemangkasan stimulus. Dolar
Australia menahan level penurunan tiga bulannya sementara
komoditas-komoditas rally kemarin, dipimpin oleh minyak dan emas.Kontrak
berjangka pada Nikkei 225 Stock Average Jepang mengalami penurunan di
Osaka dan Chicago pasca indeks acuan tersebut tergelincir tajam sejak
bulan Oktober kemarin. Kontrak berjangka pada indeks Korea Selatan
hingga Hong Kong juga jatuh, sementara indeks berjangka S&P/ASX 200
naik 0.1% di Sydney. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0.1%
di New York sejalan dengan imbal hasil obligasi Treasury dengan tenor
sepuluh tahun naik ke level 11 pekan tertingginya. Mata uang Australia
stabil pasca turun sebesar 1.2% keamrin. Minyak naik pada hari keempat,
sementara emas berjangka melonjak.AS mengalami kenaikan pada
pekerjaan dari prediksi para analis pada bulan lalu, menurut laporan
sektor swasta, yang memicu kekhawatiran bahwa data daftar gaji yang
dirilis besok akan membawa ke arah pembelian obligasi oleh Federal
Reserve. Angka-angka klaim pengangguran dan pertumbuhan ekonomi AS akan
dirilis besok, sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of England di
proyeksikan akan mempertahankan tingkat suku bunga pada rekor
terendahnya. (bgs)