Bloomberg, (05/12) – Minyak West Texas
Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga tertinggi dalam lebih
dari sebulan setelah persediaan minyak mentah turun untuk pertama
kalinya dalam sebelas minggu di Amerika Serikat, konsumen minyak
terbesar di dunia.Kontrak berjangka sedikit berubah di New
York setelah menguat empat hari terakhir, keuntungan terpanjang sejak
Agustus. Stok minyak mentah AS turun 5,6 juta barel selama periode yang
berakhir 29 November, data dari Energy Information Administration
menunjukkan. Mereka diperkirakan akan turun sebesar 500.000, menurut
survei Bloomberg. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat
untuk mempertahankan kuota produksi tidak berubah pada pertemuan
terakhir di Wina kemarin.MInyak WTI untuk pengiriman Januari
berada di posisi $97,08 per barel turun 12 cen, dalam perdagangan
electronic di New York Mercantile Exchange pada pukul 11.00 pagi waktu
Sidney. Kontrak tersebut naik $1.16 atau 1,2 persen, ke Level $97.20
kemarin, penutupan tertinggi sejak 29 Oktober lalu.Volume untuk semua
Kontrak berjangka yang diperdagangkan sekitar 58 persen dibawah
rata-rata 100 hari harga naik sebesar 5,7 persen pada tahun ini.Minyak jenis Brent untuk pengiriman
Januari turun 74 sen, atau 0,7 persen, ke posisi $ 111,88 per barel pada
ICE Futures Europe yang berbasis di London kemarin. Minyak mentah acuan
Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 14,68 untuk minyak WTI,
sejak 21 November.OPEC sepakat untuk mempertahankan batas
produksi pada 30 juta barel per hari setidaknya sampai Juni bahkan
Negara seperti Libya, Iran dan Irak berencana untuk meningkatkan ekspor
dalam beberapa bulan mendatang. Mempertahankan target akan menjamin
stabilitas harga minyak, kata Menteri Energi Venezuela Rafael
Ramirez.(yds)