Bloomberg (1/11) – Saham Jepang menelusuri satu persatu dari market yang
sedang berkembang pada bulan lalu, dengan reli tercuram selama 40 tahun
terakhir yang mulai mereda pada kecemasan dari kenaikan pajak yang
lebih tinggi yang akan membatasi pertumbuhan sementara stimulus moneter
A.S mendongkrak harga mata uang yen.Index Topix naik kurang dari
0.1% dibulan Oktober, yang merupakan gain terkecil diantara 24 market
berkembang yang ditelusuri Bloomberg, acuan tersebut, yang masih
merupakan performer terbaik ditahun ini dengan lonjakan sebesar 39%,
telah jatuh untuk bulan keempat dari enam bulan terakhir, sementara PM
Shinzo Abe mengatakan pada tanggal 1 Oktober bahwa beliau akan
melanjutkan rencana untuk meningkatkan beban penjualan dibulan April
menjadi 8% dari 5%.Sementara para ahli strategi telah mengurangi
perkiraan untuk penurunan mata uang yen seiring dengan outlook ekonomi
yang lebih lemah memicu spekulasi bahwa the Fed akan menunda langkah
pengurangan pembelian obligasi bulanannya.Para investor sedang
menunggu untuk melihat apakah Abe dapat mencapai sukses dengan inisiatif
berorientasi pertumbuhan guna membuat pemulihan ekonomi Jepang menjadi
berkelanjutan, dalam yang disebut sebagai panah ketiga dari strateginya
mengikuti stimulus fiskal serta pelonggaran moneter.Eksportir
yang dipimpin oleh Toyota Motor Corp. bergantung pada pelemahan mata
uang yen untuk membantu mencapai gain laba yang outsized berdasarkan
perkiraan analis, perusahaan anggota dari index Topix akan mendorong
laba hingga 26% dalam 12 bulan kedepan, dibandingkan dengan estimasi
pertumbuhan 11% untuk index S&P 500, berdasarkan data
Bloomberg.(tito)