AFP, ( 1/11 ) - Euro memperpanjang kerugian di perdagangan Asia Jumat
pagi setelah satu set data inflasi yang lemah meningkatkan kekhawatiran
bahwa zona euro bisa tenggelam ke dalam spiral deflasi.Mata uang
tunggal Eropa tersebut ditransaksikan pada level 1,3547 dollar dan
133,04 yen di Tokyo, dibandingkan posisi 1,3579 dollar dan 133,60 yen di
New York Kamis sore dan turun tajam dari 1,3708 dollar dan 134,85 yen
di Asia Kamis sore. Dolar terhadap yen merosot ke 98,16 pagi ini dari
level 98,37 kemarin.Para pedagang membuang euro pada hari Kamis
kemarin setelah badan statistik Uni Eropa, Eurostat menunjukkan bahwa
tingkat inflasi di 17 negara zona euro turun tajam pada bulan Oktober
menjadi 0,7 persen, tingkat terendah dalam hampir empat tahun terakhir.Angka
itu jauh di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar dua persen
dan menimbulkan kekhawatiran bahwa kawasan itu bisa berada di periode
deflasi, menempatkan tekanan kepada para pembuat kebijakan di wilayah
itu untuk menurunkan tingkat suku bunga lebih jauh.Data yang
lemah melahirkan spekulasi bahwa ECB akan segera menurunkan suku bunga
untuk menopang perekonomian, menurut pendapat senior dealer di sebuah
bank Jepang kepada Dow Jones Newswires. Penurunan suku bunga umumnya
akan menekan kinerja mata uang suatu negara karena investor akan mencari
aset lainnya untuk hasil yang lebih baik.Dolar terus bergerak
dalam kisaran ketat terhadap yen setelah Federal Reserve AS pada Rabu
mempertahankan program stimulusnya - negatif untuk unit mata uang AS -
tetapi memberikan pandangan optimis terhadap ekonomi yang dipandang oleh
dealer sebagai petunjuk untuk mulai melakukan tapering.Pasar
telah mengamati dengan seksama untuk petunjuk kapan Fed akan mulai
menurunkan skema pelonggaran moneter. Bank sentral AS tersebut
sebelumnya telah mengatakan bahwa pemangkasan akan dilakukan bila
ekonomi telah cukup kuat. (brc)