Bloomberg (01/11) – Minyak WTI berayun diantara gain dan loss mendekati
empat bulan terendah seiring dengan lonjakan dalam index manufaktur
China yang diimbangi kecemasan pada peningkatan cadangan minyak mentah
di A.S, yang merupakan konsumen minyak terbesar didunia.Kontrak
berjangka berfluktuasi di New York setelah menghentikan penurunan 5.8%
dibulan Oktober, yang terbanyak selama setahun terakhir, index PMI China
berada dilevle 51.4 untuk Oktober, yang tertinggi selama 18 bulan
terakhirdan lebih dari estimasi median dilevel 51.2 dalam survey ekonom
oleh Bloomberg, dimana harga bersiap untuk penurunan mingguan keempat
yang berada ditengah peninngkatan dalam tingkat cadangan minyak mentah
A.S.WTI untuk pengiriman Desember berada dilevel $96.32 per
barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange,
turun 6 sen pada jam 12:44 waktu Sidney, kontrak tersebut kemarin jatuh
0.4% ke level $96.38, yang terendah sejak 26 Juni, volume seluruh
kontrak berjangka yang diperdagangkan berada dikisaran 73% dibawah
rata-rata 100 hari, dengan harga yang turun sebanyak 1.6% dipekan ini.Sementara
Brent oil untuk settlement Desember naik 6 sen dilevel harga $108.90
per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange, minyak mentah
acuan Eropa berada dilevel premium dilevel harga $12.58 bagi kontrak
berjangka WTI, dibandingkan dengan level $12.46 dihari kemarin.(tito)