Bloomberg
(17/10) – Dolar dan Euro naik dalam tiga pekan tertingginya terhadap
Yen seiring voting senat dalam mendukung sebuah kesepakatan untuk
mengakhiri shutdown pemerintah AS dan menaikkan batas utang, meredam
permintaan untuk aset safe haven. Yen jatuh terhadap semua mata
uang sejalan saham-saham Asia naik. Dolar Amerika tertahan turun kemarin
terhadap mata uang dengan imbal hasil tinggi seperti Selandia Baru
dengan indeks acuan pasar berdampak dari kebuntuan akhir ini terkait
pertumbuhan ekonomi dan prospek Federal Reserve akan mengurangi
stimulus. Pembuat kebijakan termasuk Presiden Fed Bank William
Dudley dari New York menyatakan hari ini. Dolar Australia mencapai empat
bulan tertingginya sebelum laporan perkiraan China besok menunjukkan
percepatan pertumbuhan.“Yen akan berada dibawah sedikit
tekanan,” menurut Emma Lawson, based senior currency strategist dari
National Australia Bank Ltd di Sydney. “Masih tidak ada kesepakatan
karena kesepakatan secara efektif menganulir masalah di jalan.”Dollar
menguat sebesar 0.1% ke level 98.89 yen pukul 9:10 pagi di Tokyo
menyentuh level 99.01, tetringgi sejak tanggal 27 September lali. Dolar
naik sebesar 0.1% ke level $1.3523 per euro. Mata uang Euro sedikit
berubah sebesar 133.70 yen setelah menyentuh 133.84, level tertinggi
sejak tanggal 26 September lalu.Mata uang Selandia Baru sedikit berubah sebesar 84.24 sen mengikuti penguatan sebesar 0.5 % kemarin. (bgs)