Tokyo, AFP (03/10) – Bursa saham Tokyo berakhir flat pada hari Kamis karena kekhawatiran dan ketidakpastian default utang AS, tetapi melemahnya yen bisa membatasi kerugian. Indeks Nikkei 225 melemah 13,24 poin menjadi 14,157.25 setelah kehilangan 2,17 persen di hari sebelumnya. Indeks Topix dari semua saham bagian pertama turun 0,10 persen, atau 1,17 poin menjadi 1,173.99. Selain itu fokus pasar tertuju pada Perdana Menteri Shinzo Abe yang pekan ini memutuskan untuk menaikan pajak penjualan, sebuah langkah yang dilihat sebagai hal yang diperlukan untuk memangkas utang nasional yang besar, tetapi para kritikus mengatakan bahwa langkah tersebut bisa mencekik pemulihan ekonomi yang saat ini masih rapuh. Pembicaraan antara Presiden AS Barack Obama dan Partai Republik gagal mengakhiri shutdown pemerintah yang dipicu oleh kebuntuan anggaran. Itu berarti AS menuju ke hari lain (ketiga) terhadap kelumpuhan politik, dengan tanpa akhir yang jelas terlihat dan kekhawatiran bahwa hal itu bisa mengarah ke default utang. Namun greenback memantul dari posisi terendah di New York, dibeli pada posisi ¥ 97,77, berbanding ¥ 97,33 sebelumnya, memberikan dorongan terhadap beberapa saham eksportir Jepang. Investor sekarang akan mengalihkan fokus mereka untuk hari kedua pertemuan kebijakan Bank of Japan yang telah dimulai Kamis, dengan para dealer yang akan mencari sinyal apakah bank sentral tersebut akan memperluas program pembelian asetnya. (brc)