Tokyo, AFP (04/10) – Bursa saham Tokyo jatuh 0,94 persen pada Jumat di tengah berkembangnya kekhawatiran bahwa shutdown pemerintah AS dapat menyebabkan masalah default utang dan memberi pukulan besar bagi perekonomian global. Indeks Nikkei 225 merosot 132,94 poin menjadi 14,024.31, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama turun 0,87 persen atau 10,17 poin pada posisi 1,163.82. Disamping shutdown telah memicu kegelisahan di kalangan investor, para analis umumnya menyatakan keprihatinan yang lebih dalam tentang batas waktu untuk menaikkan plafon utang AS hingga 17 Oktober mendatang. Ketua IMF, Christine Lagarde memperingatkan bahwa kegagalan AS untuk menaikkan batas utang bisa mendatangkan malapetaka bagi ekonomi global, sementara Departemen Keuangan mengatakan bahwa default bisa member efek 'bencana' global. Menteri Keuangan Jepang Taro Aso pada hari Jumat mendesak Washington untuk menyelesaikan krisis politik anggaran dan peringatan secara serius bisa merusak ekonomi global. 'Perasaan saya adalah ... batas utang akan memiliki dampak yang signifikan terhadap internasional. Kecuali itu diselesaikan dengan cepat, kita akan melihat berbagai konsekuensi, ' kata Aso kepada wartawan di Tokyo . Aso juga mengatakan situasi ini cenderung untuk memicu aksi beli safe- haven pada yen. Pada hari Jumat dolar berada di ¥ 97,08 , turun dari ¥ 97,27 di New York, di mana greenback sempat turun di bawah ¥ 97 pada Kamis kemarin. (brc)