Bloomberg (22/01) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) naik
untuk hari ketiganya terkait spekulasi bahwa data Pemerintah AS akan
menunjukkan pasokan bahan bakar sulingan turun sejalan dengan permintaan
yang naik. Kontrak berjangka naik sebesar 1%. Sebuah laporan
dari Energy Information Administration besok kemungkinan akan
menunjukkan pasokan bahan bakar sulingan, sebuah kategori yang meliputi
minyak pemanas dan solar, turun 500,000 barrel pada pekan lalu,
berdasarkan pada sebuah survei Bloomberg. Sebuah badai salju di East
Coast akan mereda pada hari ini dan kembali mengarah ke Canadian
Maritimes. WTI untuk pengiriman bulan Maret naik 80 sen atau
0.8% ke level $95.77 per barrel pada pukul 9:29 pagi di New York
Mercantile Exchange. Kontrak bulan Februari berakhir kemarin pasca naik
62 sen ke level $94.99, level penutupan tertinggi sejak tanggal 2
Januari lalu. Volume semua kontrak sebesar 33% dibawah 100 hari
rata-rata. Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Maret
naik 78 sen atau 0.7% ke level $107.51 per barrel di ICE Futures Europe
exchange, London. Volume sebesar 18% kurang dari 100 hari rata-rata.
Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $11.74
dibanding WTI, dibanding dengan $11.76 kemarin. Pasokan hasil
sulingan turun sebesar 123.5 juta barrel diakhir pekan pada tanggal 17
Januari lalu, berdasarkan pada rata-rata 10 estimasi analis pada survei
Bloomberg. (bgs)